Home Politik Isu Lingkungan Hidup Minim Dibahas di Pilkada Riau

Isu Lingkungan Hidup Minim Dibahas di Pilkada Riau

Pekanbaru, Gatra.com - Dikenal sebagai salah satu daerah yang kerap disatroni bencana, idealnya lingkungan hidup menjadi topik pembicaraan utama para bakal calon kepala daerah. Namun, hingga kini isu tersebut masih kurang mendapat tempat di ajang Pilkada Riau. 
 
Kordinator Jaringan Kerja Penyelamat Hutan Riau (Jikalahari), Made Ali, mengungkapkan sejatinya persoalan lingkungan hidup merupakan masalah krusial di Riau dan bisa "dijual". Hanya saja, minat para politisi terhadap isu itu tidak sebesar topik lainya. 
 
"Kalau ada pemimpin yang menyuarakan lingkungan hidup, sesungguhnya sedang menyelamatkan kemasyarakatan," sebutnya dalam acara diskusi yang digelar Green Radio, Kamis (30/1). 
 
Kata Made, jika melihat banyaknya warga Riau menjadi korban penyakit Inpeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), imbas kebakaran hutan dan lahan maka dengan sendirinya topik lingkungan hidup sudah memiliki ruang untuk dibahas di ajang politik. Belum lagi, Riau kerap berurusan dengan musibah banjir tiap tahunnya.
 
"Tapi tak banyak yang bahas. Di Pilgub Riau 2018 yang lalu misalnya, yang punya konsep lingkungan hidup dalam kampanye cuma Pak Syamsuar melalui Riau Hijau. Sedangkan tiga pasangan calon yang lain lebih tetarik pada isu lain," tukasnya.
 
Sementara itu, Dosen Ilmu Pemerintahan dari Universitas Riau, Tito Handoko menyebut sepinya minat politisi membahas persoalan lingkungan hidup di gelaran Pilkada serentak 2020 dipengaruhi oleh lebih menjualnya topik-topik yang lain di tengah masyarakat, terutama di bidang ekonomi.
 
"Isu lingkungan hidup untuk Pilkada belum dianggap seksi. Karena orang (politisi) masih berkutat kepada bagaimana mengangkat ekonomi, atau pun infrastruktur. Saya pun tidak melihat konsep lingkungan yang dimiliki seorang calon kepala daerah (Cakada) sebelum menjadi pimpinan. Nah, salah satu solusi bagaimana menjadikan persoalan lingkungan ini menjadi seksi adalah dengan meningkatkan literasi bencana di tengah masyarakat," pungkasnya.
344