Jakarta, Gatra.com - Ketua Komisi I DPR, Meutya Hafid menyebut, bantuan pemadaman kebakaran untuk Australia dari Indonesia tak sekadar menjaga hubungan baik kedua negara. Bantuan itu, menurutnya sebagai kewajiban atas dasar rasa kemanusiaan.
"Hubungan saling membantu terutama di kala sulit pasti akan sangat membantu hubungan antara Indonesia dengan Australia. Tapi kita tidak hanya melakukan ini semata untuk hubungan baik dengan Australia saja, tapi yang paling utama kewajiban kemanusiaan kita, sesuai dengan perintah Undang-undang agar kita membantu ketertiban dunia. Salah satunya ketika ada negara yang mengalami musibah itu kita wajib membantu," kata Meutya selepas Rapat Dengar Pendapat dengan Kemenlu dan TNI, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (30/1).
Meutya berharap bantuan berupa pengiriman personel TNI itu dapat berguna dan mereka selamat kembali ke Indonesia setelah bertugas. Ia juga menyebut, titik api kebakaran di Australia masih cukup banyak. "Yang kami dapat informasi sampai hari ini titiknya terus bertambah. Jadi kita harapkan (TNI) bisa betul-betul berperan," tukasnya.
Sebelumnya, Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menyebut pihaknya bakal mengirim satu Satuan Setingkat Peleton (SST) Zeni yang terdiri dari Batalyon Semi Konstruksi Angkatan Darat, Batalyon Marinir dan Dinas Konstruksi Angkatan Udara untuk Australia.
Ia menjelaskan, pasukan itu bakal bertolak pada 1 Februari 2020 mendatang dari Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma. "Rencananya akan kita berangkatkan besok tanggal 1 (Februari) dengan menggunakan pesawat Hercules TNI AU melalui Kupang (Nusa Tenggara Timur)," kata Hadi di lokasi yang sama.
Dari Kupang, lanjut Hadi, personel akan akan dibawa menuju Rosemount, lalu akan menggunakan jalan darat yang disediakan pemerintah Australia menuju Distrik Eden. Perjalanan itu diperkirakan menempuh jarak kurang lebih 490 kilometer. "Tugas kami di sana membantu pemerintah Australia dalam rangka memadamkan kebakaran yang ada di sana. Namun kita diberikan wilayah yang sudah ditentukan berdasarkan hasil assessment dari TNI dan BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) yang rencananya juga akan hadir di wilayah Distrik Eden," papar Hadi.
Ada pun personel yang dikirim sebanyak 44 personel, yang terdiri terdiri dari 36 personel dari Satgas Garuda. Satgas Garuda terdiri dari 26 personel TNI AD, 6 TNI AL, 4 TNI AU. Sementara tim LO sebanyak 6 personel, dengan rincian 3 personel TNI, 2 personel Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), 1 personel KJRI Sydney. Selain itu ada tim kesehatan sebanyak 2 personel dari TNI AD.