Home Kesehatan Menristek: 90 Persen Obat Dalam Negeri Masih Impor

Menristek: 90 Persen Obat Dalam Negeri Masih Impor

Serpong, Gatra.com - Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN), Bambang Brodjonegoro mengatakan bahwa saat ini, dalam kegiatan penelitian yang adi di Indonesia, ada dua sektor penelitian yang paling menonjol dari segi kuantitas maupun kualitas, yang sudah di kembangkan. Dua sektor tersebut adalah Kesehatan dan Pertanian. 

Bambang mengatakan jika dalam sektor pertanian yang menjadi andalan adalah sektor pangan, untuk kesehatan, penelitian atau riset obat menjadi fokus tersendiri bagi kegiatan Research and Development (RnD) di tanah air.

"Penelitian kesehatan memang utamanya pada obat. Karena, manusia secara natural akan mencari jalan sebaik mungkin untuk menyehatkan dirinya. Selain Germas [Gerakan Masyarakat] mau tidak mau, kita masih harus berkutat pada masalah obat," kata Bambang saat ditemui di Kawasan Puspitek, Serpong, Kamis (30/1).

Bambang menjelaskan bahwa yang masih jadi masalah dalam sektor riset kesehatan khususnya obat, adalah kondisi ekonomi di masyarakat. Selain itu, obat dan kesehatan saat ini masih mengandalkan impor.

"Kalau secara generalisasi, saat ini sekitar 90 persen atau bisa dibilang mayoritas itu masih impor. Inilah yang menimbulkan kegelisahan pada banyak pihak pelakunya, terutama pada ilmuan di bidang kedokteran dan farmasi," kata Bambang.

Bambang menganggap bahwa menjadi sangat wajar apabila saat ini semakin banyak kegiatan penelitian yang dilakukan berfokus pada obat dan kesehatan. Apalagi yang melibatkan teknik dan jurusan lainya. Penelitian kesehatan disektor obat masih menjadi dominan saat ini.

"Tetapi yang saya pelajari ini, masih banyak gap antara sisi penelitian dan sisi komersialisasi. Sehingga, banyak hasil penelitian yang tidak menjadi komersil. Industri jadinya juga belum ada yan mau menghilir atau mengomersialkan di bidang kesehatan," katanya.

72

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR