Jakarta, Gatra.com - Dalam Rapat Kerja (Raker) Anggota Komisi III Fraksi PKS Aboe Bakar pertanyakan terkait pengakuan Dede Lutfi Alfiandi pembawa bendera saat demo STM yang mengaku disetrum pihak kepolisian. Hal itu ia tanyakan langsung kepada Kapolri Jenderal Idham Azis di Ruang Komisi III, Senayan, Jakarta, Kamis (30/1).
Ia mengaku sudah berusaha menjadi penjamin Lutfi, namun jaminan tersebut tidak berhasil. Aboe menilai jika perbuatan kepolisian tersebut tidak humanis. "Saya sudah berusaha menjadi penjamin ternyata tidak berhasil ya. Lutfi Alfiandi pembawa bendera saat demo STM yang fotonya viral pak, memberikan keterangan persidangan bersangkutan disetrum, untuk mengakui lempar petugas dengan batu," ungkap Aboe di muka rapat Komisi III.
Aboe secara tegas mempertanyakan, bagaimana mungkin seorang pelajar disetrum. Aboe juga meminta Kapolri untuk memberi penjelasan khusus. "Anak STM Pak, disetrum ini pengakuan yang disampaikan di depan persidangan tentunya saya pikir, ini harus jadi atensi. Masa anak STM disetrum gimana ceritanya? Kenapa terjadi seperti ini?" tegas Aboe.
Selain Aboe, anggota Komisi III lainnya yakni dari partai Gerindra, Habiburokhman juga mempertanyakan pengakuan Lutfi di persidangan. Habiburokhman meminta tim Propam yang dibentuk oleh Polri dibuka secara luas. "Beberapa waktu lalu kita sempat mendengar pengakuan dari salah seorang terdakwa, dalam kasus demonstrasi yang lalu. Di pengadilan yaitu atas nama Lutfi, yang bersangkutan mengaku alami penyiksaan ketika dalam proses pemeriksaan," ungkap Habib.
"Saya dengar Kapolri telah bentuk tim Propam, saya mohon apapun temuannya mohon dibuka secara luas, jika pun ada kejadian tanpa ada upaya untuk lindungi oknum jika ada. Kita harus tegas karena kita sudah meratifikasi konvensi menentang penyiksaan tersebut," imbuhnya.