London, Gatra.com - Manchester United (MU) gagal menembus final Piala Carabao musim ini. Setan Merah menang 1-0 atas Manchester City di Etihad Stadium. Namun, hasil tersebut tidak berarti apa-apa karena mereka keok oleh City di leg pertama dengan skor 3-1.

Kendati demikian, ada beberapa poin menarik yang perlu disoroti mengenai performa kedua tim tadi malam, dan beberapa faktor kunci kemenangan MU, dikutip dari Fox Sports, Kamis (30/1).

Di laga ini, Manchester City tampil dominan. Tercatat penguasaan bola mereka mencapai 67% berbanding 33% milik tim tamu. Satu-satunya gol Manchester United dilesakkan oleh gelandang Nemanja Matic. Tendangan setengah volinya tidak mampu ditahan kiper City, Claudio Bravo.

Nahas, pemain tinggi besar itu, yang mencetak gol satu-satunya, harus diusir dari lapangan pada menit ke-77. Ia mendapat kartu kuning kedua setelah menjegal Ilkay Gundogan.

City tidak mampu membuat gol penyeimbang dalam leg kedua. Peran kiper MU De Gea merupakan salah satu kunci kemenangan Setan Merah. City sudah menggempur MU sejak menit-menit pertama, dan De Gea tampil memukau dengan beberapa aksi penyelamatan gawang. Sementara MU hanya memanfaatkan serangan balik dan tendang jarak jauh untuk menembus pertahanan City.

Selain itu, adalah fenomena penyerang City, Raheem Sterling yang selalu tumpul jika berhadapan dengan MU. Ia tidak pernah bisa melesakkan gol ke gawang De Gea selama 19 pertandingan terakhir.

Terakhir, tentu saja sang pelatih Ole Gunnar Solskjaer. Ole berhasil membuktikan bahwa ia bukanlah pengatur taktik sembarangan. Ia berhasil membungkam City di dua pertandingan terakhir, tidak dengan formasi terbaik mereka. Kendati Ole sempat diragukan kapasitasnya oleh penggemarnya, hasil ini bisa memberi posisi tawar yang sedikit longgar untuk kelangsungan Ole memegang kemudi MU.