Home Gaya Hidup Turis Kunming Cina Salat di Masjid Raya, Gubernur Minta Maaf

Turis Kunming Cina Salat di Masjid Raya, Gubernur Minta Maaf

Padang, Gatra.com  Kendati kedatangannya ditolak berbagai kalangan, 15 muslim wisatawan asal Kota Kunming, Provinsi Yunnan, Cina sangat takjub melihat kemegahan Masjid Raya Sumatra Barat (Sumbar). Terutama saat merasakan suasana religius di masjid terbesar di provinsi itu.

Kedatangan mereka ke Masjid Raya Sumbar itu bukan sekedar liburan, melainkan untuk menyaksikan langsung suasana religius di lingkungan masjid. Bahkan 15 di antaranya, ikut melaksanakan salat zuhur berjamaah dalam masjid dengan bangunan ciri khas Rumah Adat Minangkabau tersebut.

Peristiwa itu terjadi Rabu, (29/1) saat Ma Xing (39) bersama rekannya yang muslim singgah melaksanakan salat berjamaah kebanggan Ranah Minang itu. Kedatangan mereka ke masjid disambut baik Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno yang tanpa diduga juga melaksanakan salat zuhur di masjid yang sama.

"Cukup berat kunjungan ke Sumbar karena situasi saat ini, tapi semuanya sirna saat kami bisa salat di masjid ini. Alhamdulillah," ungkap Xing, muslim asal Kunming itu melalui penerjemahnya.

Xing dan rombongannya merasa Sumbar seperti rumah sendiri. Sebab sejak lama sudah berniat mengunjungi sesama muslim di Sumbar. Sebelum berpisah, mereka bahkan juga menawarkan gubernur dan masyarakat Sumbar agar bisa berkunjung ke daerahnya di Kota Kunming, Yunan.

Begitu pula dengan Zhu Peng Jie yang menambahkan, di Provinsi Yunan, Cina ada sekitar 200.000 orang muslim. Semuanya hidup berdampingan dengan masyarakat lainnya. Hal itu disampaikannya kepada Gubernur Irwan Prayitno dan jamaah usai salat zuhur di Masjid Raya Sumbar.

Dalam kesempatan itu, Irwan atas nama masyarakat Sumbar meminta maaf adanya sejumlah pihak yang menolak kehadiran mereka. Terutama kekhawatiran mewabahnya virus corona yang berasal dari Wuhan, Cina. Kendati begitu, baginya sesama muslim itu satu dan hidup bersaudara, termasuk dari Kunming.

"Mereka (turis) itu sujud di Masjid Raya Sumbar, sementara di negeranya diisolasi karena virus corona. Kedatangan mereka di Sumbar ditolak, yang di antaranya ada yang seakidah dengan masyarakat Sumbar beragama Islam," tutur Irwan penuh haru.

10107