Slawi, Gatra.com - Pemeriksaan kesehatan langsung dilakukan terhadap Ahmad Yusuf Faishol Labib, mahasiswa asal Kabupaten Tegal yang baru pulang dari Cina, Rabu (29/1). Hasil pemeriksaan, pria 21 tahun itu negatif dari paparan virus corona.
Pemeriksaan dilakukan tim dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tegal dan Puskemas Adiwerna di rumah orangtua Yusuf yang berlokasi di RT 04 RW 01 Desa Lemah Duwur, Kecamatan Adiwerna, sekitar pukul 18.00 WIB, tak lama setelah Yusuf tiba di rumah.
Kasi Surveillance dan Imunisasi Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Dinkes Kabupaten Tegal, Eko BP Prabowo menjelaskan, pemeriksaan yang dilakukan meliputi pemeriksaan fisik yakni suhu, tensi, nadi, dan pernapasan. "Hasil pemeriksaan, suhunya tidak mencapai 36 derajat Celsius," jelas Eko saat dihubungi Gatra.com, Rabu (29/1).
Selain itu, Eko melanjutkan, petugas juga menanyakan keluhan yang dirasakan dan memastikan yang bersangkutan tidak sedang mengonsumsi obat-obatan. "Hasilnya tidak batuk, pilek, sakit mata, sesak napas, sakit perut dan tidak sedang mengonsumsi obat-obatan," ujarnya.
Eko mengatakan, dengan hasil tersebut disimpulkan jika Yusuf tidak terindikasi terpapar virus corona. Meski demikian, langkah pemantauan tetap akan dilakukan selama 14 hari setelah pemeriksaan awal. "Kesimpulan negatif. Tindak lanjutnya kami melalui tenaga kesehatan setempat tetap akan melakukan observasi selama 14 hari ke depan. Kalau ada keluhan apa, disampaikan ke petugas," tandasnya.
Selama 14 hari tersebut, Eko menambahkan, pihak keluarga juga diimbau untuk mengurangi interaksi dengan Yusuf. "Kemudian yang bersangkutan (Yusuf) disarankan untuk tidak keluar rumah dulu," ujarnya.
Sementara itu, Yusuf mengatakan, dirinya tiba di Indonesia pada Selasa (28/1) malam setelah menempuh perjalanan menggunakan pesawat dari bandara Hangzhou dengan lebih dulu transit di Hongkong.
Mahasiswa semester akhir jurusan Ekonomi Bisnis, dan Perdagangan Cina Zhejiang Universitas Sains dan Tekonologi itu memutuskan untuk pulang ke Tanah Air karena khawatir terhadap virus corona dan mendengar informasi akan ditutupnya akses seluruh transportasi (lock down) di Cina akibat wabah virus tersebut.
"Ada informasi tanggal 30 Januari mau di-lock down, jadi saya cepat-cepat pulang. Di Hangzhou ada sekitar 300 WNI, kebanyakan mahasiswa. Sebagian masih ada di sana karena tidak ada biaya pulang," ungkapnya.
Sebelumnya diberitakan, seorang warga Kabupaten Tegal, Jawa Tengah diketahui ada yang menempuh pendidikan di Cina. Menyusul mewabahnya virus corona, mahasiswa yang sudah sekitar empat tahun kuliah di Negeri Tirai Bambu itu memutuskan pulang ke Indonesia.
Mahasiswa tersebut yakni Ahmad Yusuf Faishol Labib (21), warga RT 04 RW 01 Desa Lemah Duwur, Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal. Dia merupakan mahasiswa di Hangzhou (sebelumnya ditulis Guangzhou), Provinsi Zhejiang.
Ibu Yusuf, Atika (50) mengatakan, anaknya pulang ke Indonesia menggunakan pesawat terbang komersil, Selasa (28/1). "Sampai di Indonesia kemarin dan tadi malam menginap dulu di Bekasi. Hari ini dalam perjalanan ke Tegal," ungkap Atika saat ditemui di rumahnya, Rabu (29/1).
Menurut Atika, Yusuf sebelumnya tidak berencana untuk pulang karena kuliahnya hampir selesai dan akan menjalani magang. Namun karena di Cina sedang mewabah virus corona, anak ketiga dari empat bersaudara itu memutuskan untuk pulang ke Indonesia.