Hong Kong, Gatra.com - Mewabah Flu Cina akibat menyebarnya virus Corona di beberapa wilayah di negara Tiongkok membuat banyak perubahan dari wajah di wilayah terpapar. Macau misalnya, kota kasino itu sekarat.
Padahal, Macau selama ini terkenal sebagai salah satu kota tersibuk beberapa tahun belakangan. Macau sendiri merupakan pusat kasino terbesar dunia, menjadi seperti kota mati setelah pihak berwenang mengumumkan langkah-langkah untuk menjaga pengunjung agar menghindari terkena virus Corona yang tengah mewabah.
Sepeeti dilansir Reuters, Pemerintah setempat pada Selasa malam mengatakan akan memperketat skema kunjungan perorangan yang masuk daratan Negara Tiongkok, beberapa hari setelah itu menangguhkan tur paket masuk. Sejak Jumat, tercatat data pengunjung yang hadir telah turun ke angka 69%.
Langkah itu terjadi ketika adanya korban tewas akibat virus korona, yang kali ini telag mencapai 132 di Tiongkok pada hari Rabu dengan diperkirakan ada sekitar 1.500 kasus baru. Virus ini mirip sebuah flu muncul akhir tahun lalu di kota timur Wuhan dan sejak itu dilaporkan di seluruh dunia termasuk ditemukannya tujuh orang yang terjangkit di Macau.
Virus ini telah menambah kekhawatiran di negara bekas jajahan Portugal tersebut, tentang dampak perlambatan ekonomi Tiongkok dan protes anti-pemerintah di negara tetangga, Hong Kong.
Namun, wabah ini juga bertepatan dengan liburan Tahun Baru Imlek di mana Macau secara musiman tengah menikmati rekor kunjungan. Hal ini mendorong para analis untuk memperkirakan penurunan pendapatan pada sektor judi dan kasino setidaknya 30% selama pembatasan kunjungan ada.
Wilayah administrasi khusus adalah satu-satunya lokasi di China di mana perjudian kasino legal, dan lebih dari 90% pengunjung datang dari Darata China.
Namun, hubungan transportasi dengan Tiongkok telah dibatasi, dengan puluhan penerbangan dan layanan feri dibatalkan. Pemerintah setempat juga memperpanjang liburan Tahun Baru Imlek hingga akhir minggu, menjaga bank dan praktel bisnis tutup.
Pada hari Selasa, salah satu daya tarik wisata tersibuk di Makau, Ruins of St Paul juga tampak sepi, sementara jalan-jalan perbelanjaan dan tempat makan yang terkenal saat ini masih kosong karena penduduk setempat memilih untuk tinggal di dalam rumah.
Kasino sejatinya tetap buka, meskipun operator menutup restoran dan membatalkan semua pertunjukan. Kepala Eksekutif Makau, Ho Iat Seng mengatakan kasino bisa ditutup jika virus terus menyebar.
Pemerintah Macau telah menginstruksikan semua wisatawan dari Hubei untuk meninggalkan kota. Namun, sekitar 270 pengunjung memilih untuk menetap di sana.