Jakarta, Gatra.com - Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta mengusulkan digelarnya fit and proper test atau uji kelayakan dan kepatutan terhadap kandidat calon wakil gubernur (cawagub) DKI. PSI meminta agar fit and proper test dilaksanakan sebelum rapat paripurna pemilihan Wagub.
Ketua Fraksi PSI, Idris Ahmad menilai, harus ada jeda antara agenda pemilihan wagub dan fit and proper test. Idris mengatakan bahwa pihaknya perlu mendalami hasi uji kelayakan calon sebelum akhirnya memutuskan pilihan. "Paripurna pemilihan pisahkan dengan paripurna penggalian atau pendalaman terhadap dua calon," kata Idris di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta, Rabu (29/1).
PSI juga meminta fit and proper test dilaksanakan secara terbuka. Tujuannya supaya publik dapat melihat secara langsung bagaimana karakter cawagub DKI. "Bagaimana masyarakat bisa tau jika tidak ada proses terbuka? Logikanya kan gini, kami kan wakil rakyat, kalo proses terbuka, oh masyarakat bisa tahu, menilai dan sebagainya," ujar Idris.
Sebelumnya, kedua partai pengusung yaitu Gerindra dan PKS sepakat untuk tidak melakukan fit and proper test. Mereka berpandangan dua nama calon yang baru tersebut sudah mumpuni di bidangnya masing-masing. "Enggak. Mereka sudah jago-jago semua," kata Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta, M. Taufik di DPRD DKI Jakarta, Senin (20/1).
Diketahui, kedua partai pengusung mengusulkan masing-masing satu kadernya untuk dicalonkan sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta. Kedua kandidat yang dicalonkan adalah politisi dari PKS, Nurmansjah Lubis dan politisi Gerindra Ahmad Riza Patria.