Jakarta, Gatra.com - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia merencanakan investasi sepanjang 2019 mencapai Rp809,6 triliun. Angka tersebut jauh melampaui target yang telah diberikan oleh Presiden Joko Widodo, yaitu sebesar Rp792 triliun atau meningkat hingga 102,2 persen year on year (yoy). 

"Ini menjanjikan saya, jumlah yang disetujui untuk investasi pada tahun 2019 akan mencapai target. Kami terus fokus pada investasi yang berkualitas dan investasi yang menggandeng UMKM agar menciptakan efek pengganda bagi masyarakat sekitar, meminta KPI (Indikator Kinerja Utama) BKPM," kata Bahlil, di Kantor BKPM , Jakarta, Rabu (29/1).

Bahlil merinci, dari total investasi yang masuk, 52,3 persen diperoleh dari Penanaman Modal Asing (PMA) atau mencapai Rp423,1 triliun. Sedangkan 47,7 persen lainnya, berasal dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), yaitu mencapai Rp386,5 triliun. 

Berdasarkan sebarannya, investasi yang berasal dari Pulau Jawa mencapai Rp434,6 triliun, atau sebesar 53,7 persen. Sedangkan investasi yang berasal dari luar Pulau Jawa telah mencapai Rp375 triliun, atau sebesar 46,3 persen. 

"Kalau dilihat, untuk sebaran investasi ini antara Pulau Jawa dan di luar Pulau Jawa sudah sama. Ini menandakan investor tidak lagi membuat Pulau Jawa sebagai tempat investasi prioritas," ujarnya.

Investasi di luar Pulau Jawa dipilih, lanjut Bahlil, karena infrastruktur yang semakin baik. Hal itulah yang membuat para investor tertarik juga untuk menanamkan modalnya di pulau-pulau seperti Kalimantan, Sumatera dan Papua itu. 

"Meski belum sebagus di Jawa (infrastrukturnya), tetapi saya yakin, jika pemerintah perbaiki terus, akan semakin banyak investasi yang masuk ke luar Jawa juga," kata mantan Ketua Umum HIPMI itu.