Karanganyar, Gatra.com --- Para petani dipersilakan menggelar hasil buminya di halaman kantor kecamatan masing-masing, guna memudahkan transaksi. Tujuannya mendekatkan hasil pertanian ke konsumen dan lebih meningkatkan perekonomian petani.
Hal itu disampaikan Bupati Karanganyar, Jawa Tengah, Juliyatmono kepada Gatra.com di sela kesibukannya, Selasa (28/1/2020). Ia meminta para camat mendukung program pembukaan Pasar Tani itu dengan mengizinkan halaman kantornya dijadikan lokasi transaksi hasil bumi.
Saat ini, Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Kecamatan Kerjo telah memulainya. Mereka meminta izin memanfaatkan halaman kantor kecamatan untuk mendirikan pasar tani. "Harapannya setiap kantor kecamatan lain juga bikin pasar tani. Hasil pertanian di wilayah masing-masing dijual di situ. Kalau ini rutin, masyarakat akan tahu," katanya.
Hal itu bukan berarti mengeliminasi peran pasar tradisional. Melainkan memberi kesempatan petani mendapatkan keuntungan lebih, dibanding menggantungkan pendapatannya ke tengkulak. Di pasar tani, komoditas yang dijual tak boleh produk pabrikan. "Konsep tetap hasil pertanian atau olahan, tidak boleh jualan yang lain," katanya.
Ketua Gapoktan Sasana Krida Kecamatan Kerjo, Sutarto menyampaikan, pasar tani di halaman kecamatan setempat merupakan rintisan. Nantinya akan digelar rutin tiap Kamis. Dijelaskannya, di Kecamatan Kerjo terdapat Waduk Gondang yang menjadi destinai wisata. Harapannya pasar ini menjadi jujukan para wisatawan.
"Yang dijual di Pasar Tani itu hasil olahan kelompok wanita tani. Ada olahan makanan, durian, sayuran, palawija dan pupuk, serta bibit," ujarnya. Lanjutnya, dengan adanya pasar ini dapat memangkas panjangnya distribusi ekonomis hasil pertanian.
Di Gapoktan Sasana Krida terdapat 68 kelompok tani. "Semoga bisa berkembang dan maju. Ini merintis. Mendekatkan petani dengan konsumen. Juga memangkas biaya transportasi dan distribusi pemasaran hasil pertanian," pungkasnya.