Jakarta, Gatra.com - Pemerintah memperkuat hubungan kerja sama bilateral dengan Singapura dalam upaya peningkatan daya saing sektor industri. Mulai dari peningkatan investasi, hingga pelaksanaan program pendidikan vokasi.
Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita meyakini hal ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi bagi kedua negara.
"Kami ingin lebih memperkuat hubungan bilateral, khususnya bidang perekonomian di antara kedua negara. Apalagi, Indonesia dan Singapura merupakan modal besar bagi kawasan ASEAN," katanya usai bertemu dengan Menteri Perdagangan dan Industri Singapura, Chan Chun Sing di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Selasa (28/1).
Ia menyebut, kedua negara telah melakukan kerja sama untuk mendorong penerapan industri 4.0. Hal ini tertuang pada penandatanganan MoU antara Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kemenperin RI dengan Enterprise Singapore ketika penyelenggaraan Leaders Retreat Indonesia-Singapura dalam sesi Annual Meeting IMF di Bali, Oktober 2018 lalu.
"Selain itu, kedua negara sudah menjalin kerja sama dalam upaya peningkatan sumber daya manusia (SDM) industri khususnya di Indonesia, seperti melalui program pendidikan vokasi," ujarnya.
Sejak tahun 2018, telah dilaksanakan pelatihan bagi 100 peserta terdiri dari kepala sekolah, wakil kepala sekolah dan guru di Indonesia. Pada tahun 2019-2020, akan dilaksanakan pelatihan implementasi industri 4.0 bagi 120 peserta yang meliputi staf manajemen dan pengajar politeknik industri.
"Kami mendorong ke depannya, pelatihan juga diikuti untuk para calon instruktur yang berasal dari komunitas pendidikan. Sebab, dalam lima tahun ke depan, kami menargetkan akan tercipta 10 ribu tenaga kerja industri yang bisa ditingkatkan kompetensinya," kata dia.
Agus menambahkan, untuk bidang investasi, terdapat beberapa hal yang diharapkan dapat dilakukan kerja sama dengan Singapura. Misalnya, mendorong investasi Singapura di sektor infrastruktur khususnya yang mendukung konektivitas industri dan kawasan. Sepanjang semester I tahun 2019, Singapura menjadi investor top di Indonesia, dengan nilai investasi sebesar US$3,4 miliar.