Batam, Gatra.com - Merebaknya virus corona di Cina membuat maskapai Batik Air yang melayani rute ke negara itu meningkatkan kewaspadaan. Selain melengkapi kru pesawat dengan obat-obatan dan vitamin, mereka juga dilarang turun dari pesawat. General Manager Operasional Lion Air Grup Batam, M. Zaini Bire mengatakan, aturan itu dibikin lantaran pihaknya melayani penerbangan dari dan menuju Cina.
"Penerbangan memakan waktu empat jam, setelah seluruh penumpang turun, kru Batik Air tetap berada di kabin pesawat. Selama sekitar satu jam setengahlah," katanya kepada Gatra.com di Batam, Senin (27/1).
Batik Air kata Zaini melayani penerbangan Batam ke dua kota di Cina; Xian dan Shanzen sejak awal Desember 2019 lalu dan berlangsung selama satu tahun. Seperti itu kontraknya. Penerbangan pertama sudah dilakukan Desember lalu, sementara mulai Selasa (28/1), rute Batam ke Cina ditutup sementara. "Penghentian penerbangan itu tak menimbulkan kerugian yang berarti lantaran di dalam kontrak, pembayaran dilakukan setiap ada pemesanan atau jadwal terbang saja," terangnya.
Bire mengaku tak tahu persis detil bentuk kerja itu seperti apa, sebab kontrak sepenuhnya ditangani oleh manajemen Batik Air pusat. "Kalau dibilang rugi, enggak juga. Sebab itu tadi, tiket akan dikeluarkan jika sudah ada pembayaran," kata Bire.
Bire mengakui kalau antusiasme penumpang tinggi sejak dibukanya rute Cina-Batam. Ini kelihatan dari penerbangan yang menggunakan pesawat jenis Airbus 320 dengan kapasitas 213 seat itu, selalu penuh setiap kali ada jadwal keberangkatan. "Sementara ini, kami hanya akan melayani tiga kloter penerbangan dari Batam ke China untuk pemulangan turis saja, dan akan dimulai pada Senin-Rabu (27-29/1). Tiap kloter pun akan mengangkut sekitar 150-an penumpang,” katanya.
Setelah pemulangan turis itu selesai, penerbangan dari dan ke Cina ditutup sementara waktu hingga travel warning dicabut.
Reporter: Fathur Rohman