Padang, Gatra.com - Kedatangan ratusan wisatawan asal Kunming, Cina mendapat protes keras dari masyarakat Sumatra Barat (Sumbar). Protes tersebut lantaran mereka kekhawatiran turis asal Cina membawa virus Corona dan bisa menular ke masyarakat Indonesia.
Protes masyarakat Sumbar itu, dilakukan oleh berbagai kalangan. Mereka bahkan melakukan aksi penolakan di Hotel tempat menginap para turis tersebut. Tak hanya sampai disitu, protes juga dilayangkan melalui media sosial. Bahkan protes itu dilakukan menjelang kedatangan 150 wisatawan tirai bambu pada Minggu (26/1) pagi.
"Kalau terjadi virus Corona pertama kali di daerah Sumbar, itu murni kesalahan Pemprov Sumbar yang lalai," komentar Ismail di facebook Irwan Prayitno.
Tak hanya menyalahkan Pemrov Sumbar, Netizen bahkan meminta Gubernur Irwan Prayitno dan Wakil Gubernur Nasrul Abit mundur. Pasalnya, mereka menilai Pemprov Sumbar terkesan membiarkan dan tidak memiliki "taring" untuk mencegah kedatangan wisatawan asal Cina tersebut.
Bukan itu saja, sebagian masyarakat Sumbar juga sangat kecewa atas sikap Pemprov Sumbar, yang menyambut kedatangan ratusan wisatawan Cina dengan Tari Pasambahan di Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Padang Pariaman. Padahal, di negara lain justru melarang kunjungan wisatawan asal Cina.
"Kalau merasa tidak sanggup bertindak tegas untuk keselamatan masyarakat Sumbar hanya gara-gara UUD, lebih baik mundur saja pak. Lambaikan tangan ke kamera," komentar Adi Putra Tanjung dengan logat Minang.
Begitu pula Jumaidi Agus, merasa sangat kecewa atas sikap Pemprov Sumbar yang tidak membela kepentingan masyarakat banyak. Ia menilai pemerintah provinsi setempat, lebih mementingkan devisa dibanding dengan kesehatan dan keselamatan masyarakat. Padahal, mestinya seorang harus bersikap tegas tanpa mendahulukan kepentingan.
Bukan itu saja, sebagian masyarakat juga mengait-ngaitkan dengan pemilihan kepala daerah (Pilkada) 23 September 2020 nanti. Mereka mengancam tidak akan memilih pemerintah daerah, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten dan kota yang mendukung kedatangan wisatawan Cina ke Sumbar.
"Kalau memang tetap diizinkan Cina itu ke Ranah Minang, secara pribadi suara untuk bapak hilang satu," kata pemilik akun Rendy Renaldo di fanpage facebook Nasrul Abit.
Menanggapi hal itu, Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit mengatakan sangat paham dengan ketakutan, pertimbangan, dan kekhawatiran masyarakat banyak. Namun, baginya tidak ada kata menyerah, dan akan memastikan seluruh masyarakat Sumbar tetap dalam kondisi aman. Salah satunya, pemeriksaan wisatawan Cina dengan thermo scanner.
Mantan Bupati Pesisir Selatan itu juga mengaku, pencegahan dan pelarangan masuknya wisatawan ke suatu daerah bukanlah wewenang dari pemerintah provinsi. Dengan demikian, ia berharap masyarakat juga harus paham atas Undang-undang bagian yang menjadi kewenangan pemerintah daerah dan pemerintah pusat.
"Terima kasih atas masukan masyarakat, tapi itu kewenangan pemerintah pusat, termasuk pertahanan, keamanan, kebijakan luar negeri ekonomi fiskal dan agama, bukan kewenganan kami," sebut Nasrul.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Sumbar, Merry Yuliesday menegaskan, ratusan wisatawan asal Cina itu tidak terinfeksi virus Corona. Setelah dilakukan pemeriksaan melalui thermo scanner, yang menyatakan tidak satu pun suhu tubuh wisatawan itu melebihi 38 derajat celsius, sehingga dinyatakan aman dan sehat.