Rengat, Gatra.com - Sudah hapir sebulan sampel limbah itu diambil oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), tapi sampai sekarang, belum didapat apa yang menjadi penyebab ikan-ikan di Anak Sungai Binio Desa Kota Medan Kecamatan Kelayang itu mati.
Versi Kepala Desa kota Medan, Rudi, kuat dugaan kalau ikan-ikan itu mati ulah limbah air rebusan janjangan kosong (jangkos) Pabrik Minyak Kelapa Sawit (PMKS) PT Mitra Agung Swadaya (MAS) yang beroperasi di desa itu.
Itulah makanya Rudi menyurati perusahaan supaya merevitalisasi Anak Sungai Binio itu dari dampak limbah tadi.
"Kami juga sudah melaporkan kejadian ini ke Dinas Lingkungan Hidup (DLH) supaya diambil sampel airnya," kata Rudi kepada Gatra.com, Senin (27/1).
Tapi versi Kepala Bidang (Kabid) Pengelolaan Sampah Limbah dan Peningkatan Kapasitas DLH Inhu, Joni Maryanto, waktu pihaknya bersama aparat desa turun ke lokasi mengambil sampel air, di pinggiran sungai itu justru ada sejumlah orang sedang memancing dan ada pula yang menjaring ikan.
"Kasat mata hasil tangkapan mereka ikannya segar. Meski begitu, kita tetap mengambil sampel air untuk dicek ke laboratorium PU di Pekanbaru. Kita masih menunggu hasil laboratoriumnya," kata Joni.
Humas PT MAS, Saparudin menyebut kalau pihaknya sudah menyediakan 12 waduk penampungan limbah PMKS berkapasitas 45 ton/jam itu.
"Itu terjadi bukan unsur kesengajaan. Makanya kita sudah bekerjasama dengan pihak desa serta melaporkan kejadian itu kepada manejemen perusahaan," katanya.
Reporter: Jason Sandroman