Washington, D.C, Gatra.com - Virus novel corona yang baru diidentifikasi tidak hanya menyebar di daratan Cina, tetapi telah mencapai beberapa negara lain. Jumlah kasus dan kematian yang dikonfirmasi juga terus meningkat.
Tercatat hingga Minggu (26/1), ada dua kasus virus corona yang bertambah di AS, sehingga jumlah totalnya menjadi lima. Kasus-kasus tambahan ditemukan di California dan Arizona.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) memperkirakan jumlah itu akan terus bertambah dalam beberapa hari ke depan.
Sementara itu, jumlah kasus yang dikonfirmasi telah mencapai lebih dari 2.700. Selain kasus yang dilaporkan di Cina dan AS, laporan infeksi telah dikonfirmasi di Australia, Prancis dan beberapa negara di Asia. Cina juga melarang sementara penjualan satwa liar di pasar, restoran maupun online.
Dilansir dari Live Science, ada sejumlah hal yang perlu kita ketahui terkait virus novel corona yang sudah menjadi wabah mematikan, terutama di Cina.
1. Satu family dengan SARS dan MERS-CoV
Coronavirus adalah keluarga besar virus yang dapat menyebabkan penyakit pernapasan. Kebanyakan orang yang terinfeksi dengan virus corona ini akan mengalami gejala ringan hingga sedang. Namun, dalam beberapa kasus, virus dapat menyebabkan penyakit saluran pernapasan bawah seperti pneumonia dan bronkitis.
Virus ini umumnya dapat berevolusi dan menyebar dari hewan ke manusia. Inilah yang terjadi dengan coronavirus yang dikenal sebagai coronavirus sindrom pernafasan Timur Tengah (MERS-CoV) dan coronavirus sindrom pernafasan akut (SARS-Cov), yang keduanya diketahui menyebabkan gejala yang lebih parah.
2. Disebabkan oleh ular
Sejak virus itu pertama kali muncul di Wuhan dan menyerang orang yang mengunjungi pasar makanan laut dan hewan setempat, para pejabat kesehatan hanya bisa mengatakan bahwa virus itu kemungkinan berasal dari hewan ke manusia. Namun, dalam sebuah studi terbaru, peneliti mengurutkan gen 2019-nCoV (sebagaimana virus itu sekarang disebut) dan kemudian mereka membandingkannya dengan urutan genetik lebih dari 200 coronavirus yang menginfeksi berbagai hewan di seluruh dunia.
Hasilnya dalam Journal of Medical Virology mengungkapkan, 2019-nCoV kemungkinan berasal dari ular. Mereka mencatat ada dua ular yang umum di Cina tenggara tempat wabah itu berasal yakni ular pita (Bungarus multicinctus) dan kobra Cina (Naja atra). Sayangnya, penelitian ini masih tidak jelas dan membutuhkan tahapan lebih lanjut.
3. Menular dari hewan ke manusia dan manusia ke manusia
Beberapa virus diketahui mampu menularkan ke manusia, corona ini adalah salah satunya. Studi yang diterbitkan dalam Journal of Medical Virology mengungkapkan, kemungkinan menular dari host (inang) ular. Ada juga yang menemukan karena perubahan terhadap salah satu protein virus pada 2019-nCoV memungkinkan virus untuk mengenali dan mengikat reseptor pada sel host tertentu.
Meski, penularan dari manusia ke manusia juga begitu cepat. Penyebaran infeksi paling umum disebutkan bahwa virus korona manusia paling melalui udara karena batuk atau bersin, bersentuhan fisik, menyentuh mulut, hidung atau mata tanpa mencuci tangan dengan bersih.
4. Gejala-gejala yang harus diperhatikan
Gejala dari virus corona yang bisa dikenali antara lain demam, batuk dan kesulitan bernafas. Gejala-gejala ini mirip dengan yang disebabkan oleh SARS. Meskipun mirip dengan SARS, ada beberapa perbedaan penting yang perlu diketahui seperti tidak adanya gejala saluran pernapasan atas seperti pilek, bersin, sakit tenggorokan maupun diare yang mempengaruhi 20% hingga 25% dari pasien SARS.
5. Pencegahan dan penanganan virus corona
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menganjurkan siapapun untuk tidak melakukan kontak dengan orang sudah terkena virus, menghindari hewan mati maupun hidup. Kita juga harus sering mencuci tangan dengan sabun dan air setidaknya selama 20 detik. Jika mulai terinfeksi oleh virus, dapat mengambil langkah-langkah untuk tidak menularkannya kepada orang lain dengan mengisolasi diri sendiri di rumah, memisahkan diri dari orang lain di rumah, mengenakan masker wajah, menutupi mulut saat batuk dan bersin, serta mencuci tangan.
Apabila ada orang-orang yang setelah bepergian ke Wuhan tiba-tiba jatuh sakit karena demam, batuk atau kesulitan bernapas dalam dua minggu berikutnya, maka dia harus segera mencari perawatan medis dan memberitahu staf medis tentang perjalanan terakhirnya.