Jakarta, Gatra.com - Grab Indonesia bersama Hyundai Motor Indonesia melakukan kerja sama meluncurkan layanan GrabCar Elektrik.
Langkah ini di klaim sebagai bagian dari kampanye aplikator transportasi daring asal Malaysia ini dalam mendukung penggunaan kendaraan listrik sebagai solusi untuk mengurangi polusi udara.
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumardi yang turut hadir dalam peluncuran tersebut mengatakan, melalui Perpres Nomor 55 Tahun 2019 tentang Akselerasi Program Kendaraan Listrik Berbasis Baterai untuk Transportasi Jalan, pihaknya berupaya mempercepat ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.
Dengan diluncurkannya GrabCar Elektrik ini, Budi berharap semua pihak dapat bersama-sama mencapai target menghadirkan 2 juta unit Electric Vehicle (EV) pada tahun 2025 mendatang.
"Kendaraan listrik ini diharapkan dapat menjadi solusi mobilitas yang mengusung konsep smart cities, dan disaat yang bersamaan juga lebih ramah lingkungan dan minim biaya pengelolaannya," kata Budi saat peluncuran GrabCar Elektrik di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Banten, Senin (27/1).
Ditempat yang sama, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menuturkan, kendaraan listrik adalah bisnis masa depan. Apalagi, mayoritas batu nikel yang merupakan komposisi utama baterai lithium berada di negara Indonesia.
"Indonesia salah satu negara yang dilirik ekonomi dunia karena kekayaan ore nikelnya. Pemerintah berkomitmen untuk memajukan industri baterai mobil listrik dalam negeri dengan menggunakan cadar nikel yanng berlimpah di Indonesia," katanya.
President of Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata menyampaikan saat ini pihaknya telah meluncurkan sekitar 20 unit mobil listrik yang sudah dapat mulai beroperasi hari ini di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta. Rencananya, Grab akan meningkatkan jumlah pelayanan mobil listrik di tahun ini hingga 500 unit yang dilakukan secara bertahap.
"Tahun ini rencananya kita akan melakukan operasi mobil listrik secara bertahap dengan target 500 unit pada tahun ini. Tapi itu juga tergantung dari beberapa hal," ujar Ridzki.