Karanganyar, Gatra.com --- Puluhan sukarelawan Komunitas Karanganyar Rescue melakukan latihan penyelamatan korban kecelakaan air di Waduk Tirtomarto Delingan, Minggu (26/1/2020). Sebanyak 34 peserta yang menggandeng Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) ini juga membersihkan pintu air dari material penyumbat.
Koordinator Pelatihan dari Karanganyar Rescue, Suwito mengatakan para peserta terbagi menjadi beberapa kelompok. Mereka menerima materi persiapan oleh mentor kemudian mempraktikkannya. Mulai dari cara penggunaan dayung, pengoperasian perahu karet dan menentukan arah melaju. "Pada intinya, kita menyiapkan mental dahulu. Jika tidak yakin bisa, sebaiknya jangan ikut. Daripada membebani. Tujuan kita adalah menyelamatkan korban. Bukannya kita ikut jadi korban," katanya kepada wartawan di sela pelatihan.
Dalam kegiatan itu, mereka dilatih olah gerak perahu karet yang digunakan dalam misi penyelamatan di air. Sebagian juga berlatih water trapping, yakni kemampuan mengambang di permukaan air selama 15 menit, yang merupakan kemampuan dasar sebelum berlatih menyelam.
Anggota Karanganyar Rescue, Wahyu Sumardi mengatakan latihan tersebut diawali survei lokasi pembersihan sampah yang menyumbat pintu air pada Jumat (24/1). Terdeteksi tumpukan sampah organik berupa potongan tanaman yang hanyut dari hulu sungai. "Potongan kayu kalau dikumpulkan sampai dua truk. Ini sangat memprihatinkan. Jika tak segera dibersihkan bisa menyumbat dan menjebol pintu air," katanya.
Mengenai pelatihan gabungan dengan BBWSBS, Karanganyar Rescue ingin menyegarkan kembali kemampuan para sukarelawan dalam water rescue. "Yang paling utama adalah alat perlengkapan diri kita dulu agar disiapkan. Saat menolong korban, perhatikan benar-benar. Biasanya korban panik. Julurkan alat bantu. Perhatikan juga diri kita jangan sampai terbawa situasi sehingga ikut kalap," katanya.