Wellington, Gatra.com - Perdana Menteri (PM) Selandia Baru, Jacinda Ardern dikabarkan akan mencalonkan dirinya lagi dalam Pemilu 2020. Ardern berkomitmen melakukan kampanye secara positif yang transparan.
Dalam masa kampanye yang akan datang tak lama lagi, Ardern berencana mempromosikan dirinya lewat jejaring media sosial Facebook. Ia menyebut, partainya telah mendaftar iklan Facebook yang transparan.
Adapun alat transparansi yang digunakan dalam iklan Facebook memungkinkan masyarakat untuk melihat siapa pengiklan yang membayar iklan tersebut. Sistem iklan kampanye di Facebook telah diatur sejak Pemilu Amerika Serikat (AS) tahun 2016.
"Warga Selandia Baru layak mendapatkan pemilu yang positif. Saya tidak ingin Selandia Baru jatuh ke dalam perangkap kampanye gaya berita palsu yang terjadi di luar negeri dalam beberapa tahun terakhir," ungkap Ardern seperti dikutip Reuters, Jumat (24/1).
Alat transparansi iklan Facebook sudah wajib digunakan di negara-negara maju seperti Kanada, Uni Eropa, India, dan AS. Kini, Selandia Baru ikut mencoba layanan iklan baru ini.
Para pengamat politik memprediksi pemilihan yang ketat akan menimbulkan informasi-informasi yang keliru dalam kampanye. Hal seperti ini pernah terjadi Amerika Serikat, Inggris dan Australia.
“Jika sebuah iklan muncul di umpan Facebook Anda, Anda harus tahu dari siapa itu dan mengapa Anda menjadi sasaran. Dengan bersikap transparan tentang siapa yang berada di belakang iklan, kemungkinan ada efek mengalir dari pihak-pihak yang memastikan mereka juga akurat,” ujar Ardern.
Ardern adalah Perdana Menteri yang banyak dipuji karena kebijakannya memperketat undang-undang senjata setelah terjadinya peristiwa penembakan massal di dua masjid Christchurch tahun lalu. Meski, Ardern dinilai belum tuntas mengatasi masalah-masalah kemiskinan perkotaan dan pertumbuhan ekonomi, yang diharapkan menjadi topik utama pemilihan.