Huanggang, Gatra.com - Cina menahan hampir 20 juta orang di dua kota di pusat wabah virus mematikan pada hari Kamis (23/1). Pemerintah juga melarang pesawat dan kereta berpergian untuk menahan penyakit yang telah menyebar ke negara lain.
Virus yang menganggu pernapasan ini telah merenggut 17 nyawa sejak muncul dari pasar makanan laut dan hewan di Wuhan, serta menginfeksi ratusan orang lainnya secara nasional dan telah terdeteksi sejauh AS. Jalan-jalan dan pusat perbelanjaan di Wuhan sangat sepi setelah pihak berwenang mengatakan kepada penduduk untuk tidak meninggalkan kota tanpa alasan khusus.
Beberapa jam kemudian, pihak berwenang di Huanggang yang bertetangga dengan Wuhan mengumumkan, bahwa angkutan umum dan layanan kereta api akan ditangguhkan pada tengah malam. Sementara orang-orang diminta untuk tidak meninggalkan kota berpenduduk 7,5 juta itu.
Kemudian menyusul Ezhou juga menjadi kota kecil berikutnya yang terisolasi, melansir CNN.
Semua bioskop Huanggang, kafe internet, dan pasar sentral akan tutup. Kota ketiga, 1,1 juta penduduk Ezhou juga mengumumkan stasiun kereta api telah ditutup sementara pada hari sebelumnya.
"Kami merasa seolah-olah itu adalah akhir dunia," kata seorang warga Wuhan di platform Weibo yang dilansir dari AFP. Dia menyuarakan keprihatinan tentang kekurangan makanan dan disinfektan.
Di Beijing, pemerintah membatalkan pertemuan besar-besaran yang biasanya menarik banyak orang di kuil-kuil selama liburan Tahun Baru Imlek. Stasiun kereta api dan bandara Wuhan, yang seharusnya dipenuhi orang-orang bepergian untuk reuni keluarga liburan hampir kosong kecuali untuk para pekerja pada Kamis sore.
Taksi di Wuhan melipatgandakan ongkos mereka. "Sangat berbahaya berada di luar pada saat ini, tetapi kami perlu mendapatkan uang," kata seorang pengemudi.
Lebih dari 570 orang telah terinfeksi virus di seluruh Cina dengan sebagian besar kasus ditemukan di Wuhan, di mana pasar makanan laut yang menjual hewan liar secara ilegal telah diidentifikasi sebagai pusat penyebaran. Virus korona telah menggemparkan dunia karena kemiripannya dengan SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome), yang menewaskan hampir 650 orang di seluruh daratan Cina dan Hong Kong pada 2002-2003.
Seperti SARS, virus korona itu dapat ditularkan di antara orang-orang melalui udara dan menyerang saluran pernapasan. Kasus pertama dari virus baru dikonfirmasi pada 31 Desember dan sejak itu telah terdeteksi di Jepang, Hong Kong, Makau, Korea Selatan, Taiwan, Thailand dan AS. Sebanyak 17 orang yang meninggal di Tiongkok berusia 48-89 tahun.