Batam, Gatra.com - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) sudah mengeluarkan 4004 fuel card (kartu Brizzi) dari total 15.600 kartu yang disiapkan untuk tahun 2020.
Kartu pembelian BBM jenis Bio Solar itu pengganti kartu lama yang sudah tidak berlaku lagi sejak 23 Desember 2019 lalu.
"Di kartu Brizzi itu sudah tercetak nomor polisi setiap kendaraan. Sebab saat registrasi, semua data pemilik dan dokumen kendaraan sudah kami minta. Jadi satu kartu hanya untuk satu kendaraan," kata Kadisperindag Kota Batam, Gustian Riau kepada Gatra.com, Kamis (23/01).
Kartu Brizzi tadi kata Gustian sangat berguna untuk mengontrol distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi supaya tepat sasaran.
Registrasi kata Gustian sudah ditutup sejak Rabu (22/1) dan kartu itu musti diperpanjang setiap tahun. "Dalam waktu dekat kami akan mengecek ke setiap SPBU. Selain melakukan pengendalian kartu, kami juga melakukan pengecekan untuk kuota BBM. Untuk tahun ini kuota solar untuk Batam aman," katanya.
Sales Branch Manager Pertamina Batam, William mengatakan, pihaknya sudah membikin sistem yang sudah disempurnakan di kartu Brizzi itu.
"Dengan kartu Brizzi itu, kami yang di lapangan bisa dengan mudah mengawasi distribusi BBM bersubsidi langsung kepada masyakarat yang berhak," katanya.
Dalam tiga hari ke depan kata Willi, pihaknya akan meluncurkan website www.fuelcard.retaildif.com yang akan memudahkan masyarakat meregistrasi kendaraannya untuk mendapatkan Kartu Brizzi tanpa perlu mendatangi posko khusus.
Melalui website itu masyakarat yang berhak bisa mengupload berkas dan kelengkapan lainnya. Disperindag, Pertamina dan Bank BRI akan memverifikasi.
"Kami berharap proses ini bisa berjalan lancar lantaran ini kan untuk kita semua. Jangan sampai dengan sistem ini ada pula oknum yang tak senang dan merasa dirugikan," ujarnya.
Willi merinci, tahun lalu, kuota Bio Solar untuk Batam mencapai 54.139 kilo liter dan tahun ini bertambah menjadi 57.985 kilo liter. Ada peningkatan sekitar 30 ribu liter atau sekitar 5 persen.
"Memang secara angka, kuota Bio Solar untuk Batam naik. Tapi esensinya kami ingin tepat sasarannya itu. Jangan sampai karena kuotanya naik, konsumsinya juga ikutan naik. Fokusnya tetap pada tepat sasarannya," ujar Willi.
Reporter: Fathur Rohman