Home Ekonomi Hingga Akhir 2019, Aset BRI Tumbuh 9,41 % Capai 1.418,95 T

Hingga Akhir 2019, Aset BRI Tumbuh 9,41 % Capai 1.418,95 T

Jakarta, Gatra.com - Direktur Utama Bank BRI Sunarso menyatakan, dari sisi Dana Pihak Ketiga (DPK), hingga akhir tahun 2019, DPK BRI berhasil menembus angka di atas Rp1.000 triliun yakni mencapai Rp1.021,39 triliun atau naik sebesar 8,17% yoy. 

Menurutnya, dana murah (CASA) masih mendominasi portofolio simpanan BRI, mencapai 57,71% dari total DPK atau senilai Rp589,46 triliun.

Sunarso menjelaskan bahwa di tahun 2020 BRI akan fokus menggarap CASA untuk mengoptimalkan pertumbuhan dana melalui transaction banking di perkotaan, maupun melalui micro saving dan micro payment di segmen mikro.

Selain itu, perseroan juga berhasil mengakselerasi Fee Based Income. Hingga akhir Desember 2019, perolehan FBI BRI tercatat Rp14,29 triliun atau tumbuh 20,1% yoy. Dengan pertumbuhan FBI yang signifikan ini, untuk pertama kalinya bagi Bank BRI Fee Income to Total Income Ratio mencapai double digit sebesar 10%.

“Melalui inovasi dan digitalisasi, perseroan terus menciptakan sumber-sumber pendapatan berbasis non bunga untuk menjaga tingkat profitabilitas," kata Sunarso di kantornya, Kamis (23/1).

Menurut Sunarso, salah satu inovasi produk dan layanan yang memberikan dampak secara nyata bagi pertumbuhan FBI BRI adalah Agen BRILink. Hingga akhir tahun 2019, tercatat Bank BRI memiliki 422 ribu agen dengan transaksi mencapai 521 juta kali transaksi finansial dengan volume mencapai Rp673 triliun atau tumbuh 31,2% yoy. 

"FBI yang dihasilkan oleh Agen BRILink tercatat mencapai Rp 788,7 Miliar atau tumbuh 75% yoy," ujar Sunarso.

Pada sisi permodalan, BRI mencatat rasio CAR 22,77% yang mencerminkan modal BRI cukup kuat untuk melakukan ekspansi baik dalam jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang. Secara likuiditas, BRI masih mempunyai ruang tumbuh dimana rasio likuiditas BRI di akhir tahun 2019 terjaga di level 88,98%.

Sunarso menyebut kinerja positif dan tumbuh berkelanjutan tersebut di atas mampu mengerek profitabilitas Bank BRI. Tercatat, di sepanjang tahun 2019 perseroan mencetak laba sebesar Rp34,41 triliun atau tumbuh 6,15% yoy. Sementara, aset BRI tercatat Rp 1.418,95 Triliun, tumbuh 9,41% dibanding aset akhir tahun 2018 sebesar Rp 1.296,90 Triliun.

Sunarso menyatakan, aset-aset BRI sangat produktif, sehingga BRI mampu me-maintance kualitas kredit dengan sangat manageable. Meskipun NPL mengalami kenaikan tetapi, tapi sudah dicadangkan secara cukup.

"Coverage terhadap NPL mencapai 135 persen," ungkapnya.
 

77

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR