Mataram, Gatra.com - Rencana pembangunan kereta gantung sepanjang 10 kilometer (km) di Gunung Rinjani tepatnya di Desa Air Berik Kecamatan Batukliang Utara Lombok Tengah (Loteng) ditargetkan tuntas menjelang MotoGP 2021 mendatang.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) NTB, Madani Mukarom, menjelaskan, rencana pembangunan kereta gantung ini sudah mendapat persetujuan dari Kementerian LHK. Pembangunan tidak berada di zona inti Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR). Kawasan Pelawangan, Danau Segara Anak dan Puncak Rinjani merupakan zona inti TNGR.
“Startnya mulai dari Karang Sidemen Kecamatan Batukliang Utara Loteng menuju kawasan hutan lindung di bagian atasnya. Kereta gantung yang dibangun sepanjang kurang lebih 10 km. Kereta gantung ini jika dianalogikan sama dengan jalan raya penghubung dari Pesugulan ke Sembalun atau Sajang – Sembalun yang semuanya itu dibangun di kawasan hutan lindung,” ungkapnya di Mataram, Kamis (23/1).
Madani juga menyatakan, teknis pembangunan kereta gantung ini seluruh sarana dan prasarananya diangkut menggunakan helikopter. Dan kemudian sistem bersambung dari tiang satu ke tiang berikutnya. Sehingga meminimalisir pembukaan kawasan hutan. “Proses menuju pembangunan, akan dilakukan berbagai kajian teknis lingkungan dan FGD (focus group discussion) dengan para pihak,” jelasnya.
Berdasarkan hasil survei awal tim Dinas LHK dan Pemkab Loteng, diketahui bahwa dari tempat pemberhentian kereta gantung menuju bibir Danau Segara Anak atau Pelawangan Barat kondisi kemiringannya cukup landai, dan dapat ditempuh dengan jalan kaki 3-4 jam. Sehingga jalur ini cocok untuk para orang tua atau lansia. Sehingga keberadaan kereta gantung ini dapat membantu para orang tua atau lansia yang ingin menikmati Dana Segara Anak.
Ia menjelaskan, rute perjalanan dari pemberhentian kereta gantung menuju puncak Rinjani lebih jauh dibandingkan dengan rute yang biasa dilalui para pendaki selama ini. Rute pemberhentian kereta gantung di Pelawangan Barat – Pelawangan Senaru – Danau Segara Anak – Pelawangan Sembalun – Puncak Rinjani. Atau hampir sama dengan rute Air Berik Loteng.
“Lamanya pendakian tersebut justeru menjadi tantangan bagi para pendaki militan. Peminat pengguna kereta gantung ini dominan kalangan menengah-eksekutif. Pastinya mereka penasaran turun ingin melihat lebih jelas Danau Segara Anak,” katanya.
Dikatakan, dibukanya pendakian Rinjani dengan kereta gantung ini justru menjadi peluang lebih banyak menyerap tenaga kerja dan para porter. Belum lagi dengan para pedagang di tempat pemberangkatan.
Madani memastikann pembangunan kereta gantung tidak akan merusak hutan atau ekosistem yang ada. Karena tinggi kereta gantung tersebut sekitar 60 meter. Sementara, tinggi pohon yang ada di hutan yang dilalui antara 20- 30 meter.
“Diharapkan pembuatan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) dan perizinan lainnya dapat bisa tuntas tiga bulan. Sehingga dapat dikerjar target tuntas sebelum pelaksanaan MotoGP 2021 mendatang. Sehingga bersamaan dengan MotoGP, ada destinasi baru yang orang lihat juga. Kalau MotoGP dan Formula 1 satu tahun sekali. Kalau ini setiap hari,’’ tutupnya.