Washington, D.C., Gatra.com- Partai Demokrat Amerika Serikat mengesampingkan pertukaran saksi dengan Partai Republik dalam pengadilan pemakzulan (impeachment) Presiden AS Donald Trump. Padahal, anggota parlemen berharap dapat mendengar kesaksian dari mantan Penasihat Keamanan Nasionalnya, John Bolton.
Dilansir BBC pada Kamis (23/1/2020), Demokrat tidak mengizinkan putra mantan Wakil Presiden AS Joe Biden dipanggil sebagai saksi. Meski Demokrat diberikan waktu selama tiga hari untuk bersuara dalam persidangan tersebut. Sedangkan Tim Donald Trump memiliki kesempatan untuk menyatakan bantahan.
Sebelumnya, Trump dituduh menyalahgunakan kekuasaan dan menghalangi kongres. Demokrat menuduh presiden menggunakan bantuan militer AS sebagai alat tawar-menawar. Hal ini dalam upaya mendorong Ukraina mengumumkan penyelidikan untuk mendiskreditkan calon penantang Gedung Putih Demokrat, Biden.
Trump telah menggembar-gemborkan klaim korupsi yang dilakukan Biden. Pernyataannya diperkuat oleh posisi putra Biden, Hunter sebagai dewan. Kondisi ini dianggap menguntungkan perusahaan gas Ukraina. Padahal ayahnya merupakan Wakil Presiden AS yang bertanggung jawab terhadap hubungan AS-Ukraina.
"Ya, semuanya berjalan sangat baik, kami memiliki semua informasi, dan mereka [Demokrat] tidak memilikinya," ujar Trump.
Menghadiri Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss, pada hari Rabu, Trump tampak bercanda melalui beberapa pembicaraan mengenai tindakan korupsi.
Pengadilan Pemakzulan Trump bisa berakhir minggu depan, tetapi anggota Partai Republik mengontrol agar Trump tidak digulingkan.