Semarang, Gatra.com - Sekitar 10.000 orang ambil bagian dalam kirab kebangsaan Merah Putih, yang digelar Jum'at (24/1). Kirab itu dalam rangka haul Habib Hasan bin Thoha bin Muhammad bin Yahya, dan Habib Thoha bin Muhammad bin Yahya. Gelaran dimulai  pukul 06.00 WIB dengan rute dari Jalan Depok – Jalan MH Thamrin – Jalan Pandanaran – dan berakhir di Lapangan Simpanglima Kota Semarang.

Dengan mengusung tema Sejarah Adalah Ruh Nasionalisme, haul dimeriahkan beragam rangkaian acara yang diakhiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Salah satu acara adalah bhakti sosial dengan membagikan 5.000 paket sembako dan pengobatan gratis di sekitar Lapangan Simpanglima.

Puncaknya, pada Sabtu (25/1) malam mulai pukul 19.00-selesai digelar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, dan haul di Jalan Tentara Pelajar Gang Duku Kelurahan Lamper Kidul, Semarang Selatan.

Habib Hasan bin Thoha bin Muhammad bin Yahya adalah ulama dan pejuang yang dikenal garang saat bertempur melawan penjajah, hingga mendapat julukan Singo Barong.

Habib Hasan memiliki hubungan kekerabatan dengan keluarga keraton Jogjakarta, karena menantu Sultan Hamengku Buwono II dan ipar Hamengku Buwono III. Habib Hasan mendapatkan gelar sebagai Raden Tumenggung Sumodiningrat, Pati Lebet Kerajaan Mataram atau kerap disebut Syekh Kramat Jati.

Wali kota Semarang, Hendrar Prihadi menyampaikan bahwa haul kali ini, merupakan perpaduan antara pemerintah, TNI-Polri dan masyarakat. Haul dihadiri Menko Polhukam Mahfud MD, Mendagri Tito Karnavian, Sultan Hamengkubuwono X, Ganjar Pranowo, dan lain-lain.

"Tahun ini Haul dengan kirab kebangsaan merah putih melibatkan berbagai elemen. Harapannya dapat mewakili seluruh elemen masyarakat Kota Semarang dan Jawa Tengah yang sama-sama sepakat meningkatkan nasionalisme dan menumbuhkan semangat persatuan dan kebangsaan kepada seluruh warga" kata Hendi, Kamis (23/1)

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi tertemu dengan Habib Lutfi beberapa waktu lalu. Wali Kota menyatakan Haul Singo Barong mengangkat tema "Sejarah Adalah Ruh Nasionalisme".