Home Kebencanaan Pengungsi Korban Longsor di Gudang Kosong Minta Kepastian

Pengungsi Korban Longsor di Gudang Kosong Minta Kepastian

Karanganyar, Gatra.com -- Korban longsor di Dukuh Dederan, Desa Nglegok, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah berharap diperbolehkan bermukim di rumahnya. Mereka mengaku tak sanggup secara finansial jika diminta relokasi mandiri.
Harapannya, hasil pemeriksaan tim ahli membolehkan kami tetap tinggal. Kalau ternyata membahayakan dan harus pindah, kami mau direlokasi kemana? "Butuh kepastian segera," kata Ami Triyatmi (39), salah seorang korban longsor kepada Gatra.com di Dukuh Dederan, Kamis (23/1/2020).

Ami kini mengungsi di sebuah gudang tak jauh dari lokasi longsor, bersama dua anak dan suaminya. Di gudang beratap galvalum itu tinggal tiga keluarga yang beranggota sembilan jiwa. Mereka mengungsi selama sebulan lebih, mulai akhir Desember 2019 sampai sekarang. Setahu dia, korban bencana alam akan diberi bantuan relokasi oleh pemerintah.

"Katanya ada dana dari desa untuk membantu bikin rumah Rp10 juta. Itu sangat kurang. Hanya dapat fondasi saja. Itu pun belum turun dananya. Kalau dari kabupaten dan pemerintah provinsi, kabarnya juga akan dapat. Tapi belum pasti. Enggak usah dikasih tidak mengapa. Asalkan masih diperkenankan tinggal di sini," katanya.

Akibat longsor, rumahnya kini tak lagi utuh. Padahal, bangunan di atas lahan berukuran 600 meter persegi itu belum lama direhab. Ami dan suami juga berutang bank untuk modal membangun rumah itu. "Selama menunggu kepastiannya, kami cemas. Bagaimana nasib keluarga saya nantinya. Anak-anak mulai tidak betah mengungsi karena gudang (pengungsian) panas. Saat hujan, airnya masuk dari ventilasi," katanya.

Sedangkan pengungsi lainnya, Jumini (45) mengaku sudah jengah meminta kepastian ke aparatur pemerintah. Menurutnya, tak ada jawaban memuaskannya. "Sering menanyakan nasib kami nanti bagaimana? Tapi jawabannya simpang siur. Tidak ada yang menjawab pasti. Bahkan ada yang meminta kami relokasi mandiri. Mana punya uang. Suami saya saja enggak bekerja," katanya.

Ia juga meminta kepastian kepemilikan rumah dan tanahnya mendatang jika ternyata tak aman ditempati. Apakah diganti pemerintah ataukah dibiarkan begitu saja. Luas tanahnya 700 meter persegi lebih dengan luas bangunan 10 x 11 meter persegi.

Sebagaimana diberitakan, longsor terjadi di Dukuh Dederap pada Senin 23 Desember 2019. Sembilan jiwa dari tiga keluarga mengungsi ke sebuah gudang tak terpakai.

60