Jakarta, Gatra.com - Direktur Riset Center Of Reform on Economics (CORE), Piter Abdullah menilai, Bank Indonesia (BI) akan tetap mempertahankan suku bunga acuan atau BI 7 Day Repo Rate di level 5 persen. 

Hal itu dilakukan sembari menunggu perbankan untuk merespon terlebih dulu penurunan suku bunga acuan yang sebelumnya.

"BI sebaiknya memberi waktu kepada perbankan untuk merespons terlebih dahulu penurunan suku bunga acuan yang sebelumnya," katanya kepada Gatra.com, di Jakarta, Kamis (23/1).

Piter mengatakan, BI masih memiliki cukup ruang untuk melanjutkan penurunan suku bunga di kemudian hari. Sebab, nilai tukar masih dalam tren penguatan sejak awal tahun 2020.

Tidak hanya itu, tingkat inflasi juga cenderung rendah, yaitu berada pada level 2,72 persen, dengan inflasi inti tercatat sebesar 3,02 persen dari sebelumnya 3,07 persen.

"Mengingat nilai tukar rupiah yang dalam tren penguatan, sementara tingkat inflasi juga sangat rendah," ujar Piter.

Bulan lalu, Bank Indonesia telah memutuskan untuk mempertahankan tingkat suku bunga acuan di level 5 persen. Selain itu, tingkat suku bunga deposit facility dan lending facility juga tetap dipertahankan masing-masing pada level 4,25 persen dan 5,75 persen.

"Karena itu, ke depan kebijakan BI akan tetap akomodatif, dan konsisten sejalan dengan perkiraan inflasi yang masih terkendali. Kebijakan ini juga diambil guna mendukung pertumbuhan ekonomi," kata Perry dalam konferensi pers di Kompleks Perkantoran Bank Indonesia, Kamis, 19 Desember 2019 silam.