Home Politik Jokowi Tantang TNI Olah Teknologi Militer

Jokowi Tantang TNI Olah Teknologi Militer

Jakarta, Gatra.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menantang jajaran TNI untuk mengolah teknologi militer. Menurutnya, perkembangan teknologi menjadi tantangan besar yang harus dilalui di sektor pertahanan Indonesia.

Jokowi bahkan sudah memperingatkannya. Ia menyebut jajaran pertahanan harus bisa mengantisipasi lompatan teknologi militer dalam jangka waktu puluhan tahun mendatang.

"Hati-hati mengenai ini. Fighter itu perlu melihat antisipasi lompatan teknologi militer dalam jangka 20, 30, 50 tahun ke depan. Ini harus lihat ke sana karena perubahan ke arah sana begitu sangat cepat," kata Jokowi dalam sambutan di Rapat Pimpinan (Rapim) Pertahanan di Kementerian Pertahanan, Jakarta Pusat, Kamis (23/1).

Sekarang pun, lanjut Jokowi, Indonesia sudah merasakan bagaimana teknologi drone sebagai senjata dalam mengejar tank, mengejar kendaraan militer dan menghabisi gangguan dengan tepat sasaran.

Baca jugaAlutsista Mahal, Jokowi Perintahkan Prabowo Negosiasi

Buah kemajuan teknologi tak berhenti sampai di situ. Jokowi membeberkan teknologi tak hanya mampu memperbarui mesin, namun juga bisa dikombinasilan dengan penggunaan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).

"Hati-hati dengan barang ini. IoT (Internet of Things), hati-hati dengan barang ini. Ini larinya bisa ke mana-mana. Termasuk pengembangan pesawat tanpa awak, kapal tanpa awak yang dilengkapi persenjataan-persenjataan modern," ujarnya memberi peringatan.

Atas dasar itu, eks Gubernur DKI Jakarta ini menantang TNI untuk mengolah teknologi guna keperluan militer. Karena menurutnya, saat ini industri bisnis kerap membangun peralatan militer, misalnya gps, handphone, hingga drone.

Adapun alasan pentingnya penguatan teknologi menurut Jokowi, pertama, karena teknologi otomatis akan disertai pengembangan sistem senjata otonom. Ia menyebut peluang membangun senjata itu cukup besar.

Baca juga: Kala Senjata Senilai Triliunan Milik Saudi Kalah oleh Drone

Kedua, Jokowi menyebut sensor senjata kini akan mengarah kepada penginderaan jarak jauh. Ia mengklaim pertahanan Indonesia sudah beberapa kali menggunakan senjata jenis itu dalam pengoperasian.

Ketiga, Jokowi menilai teknologi IT seperti 5G akan mengarah kepada penggunaan sistem persenjataan yang otonom serta pertahanan hybrid. Hal ini dinilai akan lebih memudahkan jajaran pertahanan dalam mengoperasikan alat utama sistem senjata (alutsista).

"Semuanya akan ke sana. Semuanya itu membutuhkan kebijakan pengembangan alutsista yang tepat," pungkasnya. 

200