Cilacap, Gatra.com – Pemerintah Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah berkomitmen untuk menyelamatkan sekaligus mendayagunakan sumber daya alam berupa lahan terlantar dan kritis agar produktif.
Koordinator PPL Pertanian Unit Pelaksana Teknis (UPT) Wanareja, Surur Hidayat mengatakan di wilayah Cilacap barat, khususnya kecamatan Wanareja, banyak lahan kritis yang sebelumnya tak termanfaatkan. Sebagian lahan kritis dan terlantaran itu adalah tanah kas desa.
“Kami petakan, kami lihat potensinya untuk dimanfaatkan di bidang pertanian,” katanya, Kamis (23/1)
Baca juga : Insinyur Cina Bercocok Tanam di Bulan, Inilah yang Terjadi
Dari hasil pemetaan itu, disimpulkan bahwa tiap wilayah memiliki potensi pertanian berbeda. Di Desa Limbangan, misalnya, dinilai cocok sebagai sentra durian.
Kemudian di Desa Majingklak, cocok untuk buah naga dan manggis. Adapun di Desa Madura, tanahnya dinilai cocok untuk budidaya melon dan belimbing Madu.
“Pemetaan itu sekaligus agar tidak ada penumpukan satu komoditas tertentu. Dikhawatirkan harganya akan jatuh,” ujarnya.
Baca juga : Hutan Mencaplok Desa, Petani Minta Pemerintah Petakan Ulang
Surur mengemukakan, bibit tanaman dan diperoleh dengan program Pengembangan Lingkungan Konservasi Sumber Daya Alam (PLKSDA).
Dia menjelaskan, di Limbangan kini sudah ada enam hektare lahan yang digunakan sebagai sentra durian. Dari keseluruhan lahan itu, empat hektare di antaranya sudah berbuah dengan populasi pohon mencapai 500-an batang.
Kemudian di Majingklak dan Madura, masing-masing memiliki lahan seluas delapan hektare. Melon, sudah mulai panen sejak 2019 lalu.
“Masing-masing dimanfaatkan untuk komoditas yang sesuai dengan karakteristik wilayahnya. Jangan sampai ada banjir panenan. Makanya tiap desa beda komoditas,” jelasnya.