Sragen, Gatra.com -- Kerusakan jalan penghubung Desa Sambiduwur dan Desa Nganti di Kecamatan Tanon, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, tak kunjung diperbaiki. Selain menghambat mobilitas, juga membahayakan. Kepala Desa Sambiduwur, Kliwon mengatakan kondisi jalan rusak berlangsung selama enam tahun terakhir. Lapisan aspalnya mengelupas hingga berlubang.
Pengguna jalan mengeluhkan kondisi jalan rusak, yang diperparah minimnya penerangan. Jalur alternatif perbatasan Kecamatan Tanon dan Gemolong itu sepanjang 3,5 kilometer. Kerusakan jalan terdeteksi sepanjang pertigaan Pengkruk sampai simpang empat Nganti.
"Aset jalan ini milik Pemerintah Kabupaten Sragen. Terakhir kali dibangun tahun 2009. Kerusakannya hampir enam tahun ini. Pemdes sudah melayangkan surat ke DPU supaya jalannya diperbaiki," kata Kliwon kepada wartawan di kantornya, Rabu (22/1/2020).
Ia menyesalkan lambannya respons Pemkab Sragen menangani perbaikan jalan. Selama kerusakan itu dikeluhkan warga, terbentuk citra negatif Desa Sambiduwur. Kawasan yang seharusnya ramai, menjadi kurang diminati akibat jalan rusak parah. "Jadi, tamu-tamu kurang berminat mengunjungi Sambiduwur. Padahal banyak potensi desa yang ada di sini, perlu diramaikan," katanya.
Ali (35) salah satu seorang warga sekitar mengungkapkan, dirinya sampai jengah melewati jalan rusak yang berlangsung menahun itu. Ia menyayangkan kurangnya perhatian pemerintah. Meski kondisinya makin parah, namun seakan dibiarkan. "Penerangannya hanya dari lampu permukiman penduduk. Parahnya lagi saat hujan. Lubang menganga tertutup genangan. Membahayakan pengguna jalan," katanya.