Pati, Gatra.com - Bupati Pati, Haryanto menyebut angka kemiskinan di Kabupaten Pati mengalami penurunan yang cukup signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Meski begitu, angka kemiskinan di kabupaten berjuluk Bumi Mina Tani ini masih menduduki peringkat 16 dari 35 kabupaten/kota se Jawa Tengah.
Ia mengatakan, Kabupaten Pati memiliki 401 desa dan lima kelurahan dari 21 kecamatan. Dari jumlah wilayah administratif tersebut, presentase angka kemiskinan di Pati sebesar 9,4 persen. "Di Pati masih kelompok kuning, harapannya bisa kelompok hijau atau masuk 10 besar," ujarnya selepas Rakon TP PKK Pati di Pendopo Kabupaten Pati, Rabu (22/1).
Lanjutnya, kalau diruntut secara by name memang penduduk yang berada di garis kemiskinan wilayah Kabupaten Pati jauh lebih besar dibandingkan Kabupaten Rembang maupun Blora. "Tetapi presentase itu, kita lebih rendah karena jumlah penduduk pati kan memang lebih banyak dengan 401 desa," kilah Haryanto.
Berdasarkan hal tersebut, ia meminta, agar PKK dapat turut menjalankan program pemberdayaan ekonomi yang menyentuh masyarakat miskin khususnya. Dengan begitu, tahun ini angka kemiskinan bisa ditekan kembali. "Pati ini punya sektor pertanian, peternakan, perindustrian, perkebunan dan perikanan. Wilayahnya pun luas meliputi pegunungan, laut dan daratan yang subur. Ini bisa menjadi landasan pemberdayaan ekonomi," paparnya.
Selain fokus untuk menekan angka kemiskinan, ia juga memprogramkan untuk menekan angka stunting, angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB), serta HIV dan AIDS. "Pihak terkait kita libatkan semua, mulai dari Bappeda, Dispermades, Dinsos, Dinas Kesehatan, hingga pemdes," ungkapnya.
Khusus untuk pemerintah desa, ia menekankan, agar pihak pemdes tidak hanya fokus menggunakan Dana Desa (DD) untuk infrastruktur saja. Melainkan juga dapat mengalokasikan DD untuk mendukung pengentasan stunting khususnya.
"Kemudian HIV/AIDS. Ini penyakit tersulit karena seringkali mendeteksinya harus secara sembunyi-sembunyi. Dalam hal ini OPD patut bersyukur karena TP PKK banyak membantu menyosialisasikan terkait HIV AIDS," tandasnya.