Jakarta, Gatra.com - Film "KKN di Desa Penari" tidak menggunakan GCI. Ada adegan dengan ular yang bisa menggunakan Computer Generaled Imagery (CGI), tetapi Prodeser Monaj Punjabi tidak setuju.
"Saya ngotot kepada sutradara, saya tidak mau CGI, saya mau ular beneran," kata Monaj Punjadi saat launching trailer dan poster film "KKN di Desa Penari" di Animale Restaurant, Setiabudi, Jakarta, Rabu (22/1).
Ada adegan di kolam isinya terdapat 45 ular dan ada adegan yang mengharuskan Adinda Thomas, berperan sebagai Widya, menggendong ular dengan berat sekitar 20 kilogram. Maka dari itu, Monaj Punjabi memilih pemain yang berkomitmen dan berani.
Berbeda dengan pemain lainnya yang lebih berani, Adinda Thomas awalnya takut saat diberi tahu akan syuting menggunakan ular beneran. Untungnya, sebelum syuting terdapat workshop untuk melatih agar nyaman dan terbiasa dengan ular.
Ular yang digunakan untuk film ini yaitu ular sanca. Walaupun tidak berbisa, cara ular itu membunuh dengan melilit mangsanya. Adinda menjelaskan, kebetulan ada adegan saat ia dililit oleh tiga ular. Ia harus relaks dan tidak boleh takut karena rasa takut membuat badan dingin, itu merangsang ular untuk membunuh.
"Ini sesuatu yang besar banget bisa melakukan scene ini dengan normal dan tidak terlihat takut," ujarnya.
Adinda Thomas merasa tertantang memerankan tokoh Widya, karena harus memainkan banyak emosi dalam satu adegan. Selain itu, ia harus menghilangkan rasa takut dan geli terhadap ular dan berbagi cara menanganinya.
"Postive thingking karena saya percaya ada pawang di situ dan paksakan rasa takut karena ketika saya takut dan membiarkan pikiran ikut takut badan saya akan dingin, makanya saya harus relaks walaupun sedang takut," kata Adinda Thomas.
Reporter: FBA