Jakarta, Gatra.com- Politisi Partai Gerindra, Andre Rosiade mengomentari kebijakan pemerintah seputar pembatasan elpiji 3kg. Menurutnya, hal ini menyebabkan kenaikan harga sebesar Rp5.000 hingga Rp10.000.

"Kenaikan harga di 11 kawasan [termasuk di] Sumatra Utara. [Setelah naik, harga menjadi] Rp25.000 sampai Rp35.000. Skema distribusi yang dilakukan pemerintah bersifat tertutup. Hal ini patut dikritisi," ujarnya dalam Rapat Paripurna DPR RI, Jakarta, Rabu (22/1/2020).

Ia mengatakan, seharusnya pemerintah mampu memprediksi kondisi tersebut. Terutama mengontrol pembeli elpiji 3kg agar tepat sasaran.

"Pemerintah [dalam mengatur] kartu kendali tidak berfungsi sesuai tujuan. Artinya, siapa pun bisa, sekitar 15%-20%. Tidak tepat sasaran, kelompok mampu membeli," katanya.

Andre berharap, pemerintah mampu menekan harga elpiji. Apalagi telah ada kesepakatan mengenai peraturan elpiji 3kg yang dibahas oleh DPR dan MPR.

"Pemerintah dan DPR telah menyepakati anggaran subsidi gas 3 kg dan sudah disahkan bersama di rapat paripurna. Oleh karena itu pemerintah tidak bisa secara sepihak mengubahnya. Itu berpotensi melanggar undang - undang. Kami mendesak pimpinan dan sidang untuk mengirim surat ke pemerintah agar rencana pengalihan subsidi itu tidak diteruskan atau dibatalkan saja," ujarnya.