Davos, Gatra.com - Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan remarks pada sejumlah sesi diskusi panel dalam rangkaian acara WEF Davos 2020.
“Ada lima prioritas pemerintah Indonesia pada periode kedua Pemerintahan Presiden Jokowi, yakni pengembangan sumber daya manusia, secara spesifik reformasi sistem pendidikan; pembangunan infrastruktur; penyederhanaan regulasi; penyederhanaan birokrasi; dan transformasi ekonomi,” kata Airlangga dalam sesi diskusi mengenai “Future of Education: A New Agenda for Action” mengawali sesi WEF Davos 2020 pada Selasa waktu setempat (21/1).
Dalam pertemuan Tahunan World Economic Forum (WEF) Davos tahun 2020 yang mengangkat tema “Stakeholders for a Cohesive and Sustainable World”, Menko Airlangga juga mengungkapkan salah satu tantangan utama dalam human capital development adalah upgrading the skills of the teachers.
“Saat ini Pemerintah Indonesia tengah melakukan pelatihan untuk sekitar 2 juta tenaga pengajar per tahun,” katanya.
Dalam konteks tersebut, lanjut Airlangga, pihaknya mengundang 2 perusahaan yang telah memiliki program human capital development yang cukup baik, yakni Lego dan Infosys, untuk melakukan investasi di Indonesia, terutama dalam pendirian skills training institutions.
Airlangga mengatakan, sebagai langkah konkret dalam menciptakan kolaborasi antara industri dan pemerintah, Pemerintah RI pada pertengahan tahun 2019 telah meluncurkan insentif Super Tax Deduction, melalui pengurangan penghasilan bruto 200-300%, dari jumlah biaya yang dikeluarkan industri untuk kegiatan pengembangan vokasi dan pelatihan serta research and development di Indonesia.
“Penguatan kerja sama antara pemerintah dan industri diharapkan dapat meningkatkan sistem pendidikan vokasi dan training serta mendorong research and development di Indonesia” kata Airlangga.
Dalam kesempatan tersebut, Airlangga juga menjadi panelis dalam acara Grab Private Lunch yang mengambil tema “Technology as a Force for Good”.
Dalam acara tersebut dihadiri pendiri Grab, Anthony Tan, Menko Airlangga menekankan beberapa rencana Pemerintah RI untuk menciptakan ibu kota negara baru, yang ramah lingkungan dan tech-friendly, seperti integrasi electric vehicle (EV) dan automatic vehicle (AV) sebagai alat transportasi utama.
Menko Airlangga juga menekankan bahwa teknologi bermanfaat sebagai alat untuk leapfrogging guna mengimplementasikan Industry 4.0. Namun, tantangan utama yang timbul adalah mengenai perlindungan informasi dan data.
“Untuk itu, Pemerintah bertekad untuk menjamin keamanan data masyarakat, salah satunya dengan menempatkan pusat pengelolaan data di Indonesia,” katanya.
Selain menjadi pembicara dalam sejumlah diskusi panel, Menko Airlangga juga mengadakan pertemuan bilateral untuk membahas peluang kerja sama ekonomi. Pertemuan bilateral yang diadakan di antaranya dengan Traveloka, Hyundai Motor, Menteri Ekonomi dan Perencanaan Arab Saudi, dan General Electric Global Growth Organization.
Pada kesempatan yang sama, bersama dengan sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju yang hadir dalam WEF Davos 2020, Airlangga melakukan pertemuan dengan Prof. Klaus Schwab, Founder and Executive Chairman WEF untuk membahas dukungan yang dapat diberikan WEF kepada Indonesia dan rencana pelaksanaan WEF on ASEAN yang akan dilaksanakan di Jakarta pada bulan Juni 2020.
Pada gelaran WEF Davos 2020, Pemerintah Indonesia juga membuka Indonesia Pavilion yang bertujuan untuk memperkuat country branding Indonesia, serta mempromosikan peluang pada sektor-sektor unggulan dan prioritas nasional.