Home Gaya Hidup Jelang Imlek,, Permintaan Kerajinan Barongsai Meningkat

Jelang Imlek,, Permintaan Kerajinan Barongsai Meningkat

Kudus, Gatra.com - Menjelang Tahun Baru Imlek ke-2571 yang jatuh pada tanggal 25 Januari depan, menjadi berkah tersendiri bagi perajin barongsai di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Lantaran tahun Tikus Logam ini, permintaan kerajinan barongsai meningkat hingga 50 persen.
 
Perajin barongsai, Alvis Rezando mengatakan, pada tahun ini permintaan barongsai buatan tangannya meningkat secara signifikan. Bahkan antre permintaan sudah jauh datangnya, tepatnya sejak tahun lalu.
 
"Meningkat sekitar 50 persen. Ada sekitar 25 pesanan, itu antre sejak tahun lalu. Cukup lama karena masih manual, iya handmade," ujar pria asal Desa Loram Kulon, Kecamatan Jati, Kudus itu, Rabu (22/1).
 
Tidak tanggung-tanggung, pemintaan tidak hanya datang dari penjuru pulau Jawa saja. Namun juga datang dari daerah lain, misalnya Medan dan Pontianak. Untuk satu item, ia menjualnya dengan harga Rp6 juta.
 
"Harga itu sudah termasuk kepala barongsai dan sebagainya. Kalau ukuran, diameternya 145 sentimeter," papar pria yang akrab disapa Reza itu.
 
Untuk menyelesaikan satu barongsai ukuran tersebut, ia mengaku membutuhkan waktu satu hingga dua minggu lamanya, itu pun tergantung kerumitan dan ukurannya. Mengingat, selain menggunakan bahan baku lokal, ia juga harus mendatangkan bahan dari negara luar.
 
"Soalnya bahannya tidak hanya dari sini saja, tetapi ada juga yang impor, itu seperti bulu kelinci dan domba," terangnya.
Alvis Rezando asal Desa Loram Kulon, Kecamatan Jati, Kudus, Jawa Tengah membuat barongsai yang sangat diminati menjelang Imlek. (Ist/re1)

 

 
Reza membeberkan, tahap pertama membuat kerajinan barongsai, terlebih dahulu merangkai rangka barongsai. Setelah didapatkan bentuk sesuai permintaan, rangka tersebut dilapisi kertas khusus untuk kemudian diberi warna.
 
Setelah pengecatan selesai, tinggal diberi aksesoris untuk mempercantik kepala barongsai, ucapnya.
 
Sebelumnya, ia tidak menyangka jika karyanya bakal diminati. Apalagi semula dia hanya mencoba memperbaiki barongsai seorang teman. Namun setelah itu, ia memberanikan diri untuk membuka bengkel pembuatan barongsai.
 
"Sudah delapan tahun lalu menekuni bisnis ini. Semula dipasrahi orang buat benerin, tetapi semakin ke sini saya buat sendiri, hingga sekarang," jelas Reza.
406