Solo, Gatra.com - Menjelang momen perayaan Imlek di kota Solo, Pemkot memasang rangkaian lampion yang menjadi jujugan wisata di malam hari. Sayangnya peningkatan kunjungan wisata lampion ini tak berdampak positif karena jumlah sampah yang meningkat.
Hal ini dibenarkan oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Solo Gatot Sutanto. Menurutnya sampai saat ini kesadaran masyarakat dalam membuang sampah masih sangat minim.
"Kami menyediakan 20 tempat sampah ukuran besar di kawasan itu. Saat bersih-bersih kotak sampahnya kosong, justru sampahnya bersebaran di jalan-jalan," ucapnya saat dihubungi Selasa (21/1).
Bahkan jumlah sampahnya pun meningkat dibandingkan biasanya. Dalam sehari, sampah di kota Solo secara keseluruhan mencapai 300 ton. Sejak adanya Lampion Imlek di kawasan Pasar Gede menyala, jumlah sampah dalam sehari menjadi 350 ton. Bahkan pada Minggu malam, jumlah sampah meningkat hingga 450 ton.
Untuk itu dirinya akan berencana menerjunkan petugas untuk mengedukasi masyarakat yang menikmati wisata lampion. Saat ini sementara hanya ada 12 petugas yang dikerahkan untuk tenaga kebersihan baik pagi maupun malam.
"Biasanya mereka membersihkan setelah lampion dimatikan. Paginya dibersihkan lagi. Kami juga akan menyiapkan petugas untuk edukasi," jelasnya.
Sementara itu Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo menghimbau agar pedagang yang berjualan di kawasan Lampion bisa berjualan dengan tertib. Artinya menjaga kondisi tempat berjualan tetap bersih.
"Jadi saat datang bersih, pulang juga bersih. Selain itu masyarakat juga harus menjaga kebersihan juga, membuang sampah pada tempatnya," ucapnya.