Solo, Gatra.com - PT Pertamina (Persero) masih menunggu regulasi pemerintah terkait wacana harga Elpiji bersubsidi. Sayangnya sampai saat ini belum ada instruksi terkait kebijakan tersebut.
"Kami menunggu regulasi dari pemerintah. Sebab, peran kami hanya sebagai operator. Sehingga harus tunduk pada regulasi pemerintah," ucap Senior Supervisor Communication PT Pertamina MOR IV Jawa Tengah Arya Yusa Dwicandra saat dihubungi via telepon, Selasa (21/1).
Sejauh ini belum ada informasi terkait kenaikan harga Elpiji bersubsidi. Namun jika wacana yang berhembus benar, maka harga Elpiji akan menyesuaikan harga di pasar.
"Seperti harga BBM nantinya. Perhitungannya akan didasarkan pada harga keekonomian, seperti di Elpiji Bright Gas," ucap Arya.
Saat ini, harga Bright Gas dengan ukuran 5,5 Kg di pasaran mencapai Rp60.000 hingga Rp70.000. Sehingga tiap kilogramnya seharga Rp12.000.
Berdasar data tahun lalu, penyaluran Elpiji 3 Kg di Jawa Tengah mencapai 3.132 Metric Ton (MT) atau 1.044.000 tabung/hari. Sementara itu Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI Arifin Tasrif memastikan rencana pemerintah untuk menata ulang kebijakan penyaluran subsidi Elpiji masih dibahas.