Denpasar, Gatra.com - Telah beberapa kali terukapnya pengungkapan kasus narkoba melalui jasa pengiriman khususnya di Bali, membuat Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Bali melakukan langkah-langkah seperti, melakukan monitoring, meningkatkan kerjasama terutama dengan pihak terkait serta selalu dan tetap melakukan koordinasi dan komunikasi yang itensif.
Hal tersebut disampaikan,Kabid Pemberantasan BNNP Provinsi Bali, AKBP Nyoman Sebudi, Senin (20/1) di Kreneng, Kota Denpasar, Bali.
"Tetap melakukan monitoring dan bekerjasama. Pemetaan jaringan salah satunya kita waspadai melalui jaringan jasa paket. Jadi setiap jasa paket barang, baik melalui jalur darat maupun udara semua telah terdeteksi terkait apa yang ada di dalam barang tersebut," katanya.
Koordinasi dan komunikasi itensif telah sering dilakukan oleh BNN Provinsi Bali. Selain itu, penyelidikan dilakukan melalui alat bantu IT.
"Jadi dibutuhkan koordinasi dan komunikasi yang itensif, yang tentu sering kami lakukan juga. Di samping dari hasil penyelidikan, kami tetap melakukan melalui alat bantu IT juga," katanya.
Jasa pengiriman dipilih sebagai sarana penyelundupan narkoba karena dinilai mudah. Dia mencontohkan, di jasa pengiriman melalui penerbangan domestik tidak ada alat deteksi narkoba. Dia mengatakan, alat deteksi narkoba hanya ada di jalur internasional saja.
"Sebagian melakukan melalui pengiriman, dikarenakan paling mudah. Misal jalur domestik penerbangan, kan belum ada alat deteksi di jalur domestiknya. Yang ada hanya di internasionalnya saja. Sehingga, tidak semua barang melalui jalur domestik terpantau alat. Jadi hanya di internasionalnya saja ada," tutupnya.