Home Kesehatan Cegah Antraks, Warga Dilarang Beli Sapi Wilayah Terpapar

Cegah Antraks, Warga Dilarang Beli Sapi Wilayah Terpapar

Sleman,  Gatra.com - Pemerintah Kabupaten Sleman mengimbau warga tak membeli sapi ternak dari daerah yang terkena wabah antraks. Kewaspadaan atas penyakit tersebut ditingkatkan seiring temuan sapi mati mendadak dan positif antraks di Kabupaten Gunungkidul belum lama ini.

Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Sleman Harjanto mengatakan pihaknya telah melakukan berbagai antisipasi setelah muncul kasus antraks yang menyerang hewan ternak di Gunungkidul.

"Kami tidak memungkiri di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta tidak ada wilayah yang bebas antraks. Saat ini kami waspada, warga diimbau tidak boleh mengambil sapi dari wilayah yang muncul wabah antraks," kata dia di acara peningkatan mutu susu Sarihusada, di Kalasan, Sleman, Selasa (21/1).

Harjanto mengatakan warga yang melakukan jual beli hewan ternak supaya memiliki surat keterangan hewan tersebut. "Untuk mengantisipasi ya dengan SKKH (Surat Keterangan Kesehatan Hewan) itu," ucapnya.

Selain itu, 14 Pusat Kesehatan Hewan di Sleman juga dimaksimalkan untuk memberi edukasi soal antraks. Dengan begitu, sapi yang mati mendadak bisa segera ditangani. "Setiap ada ternak yang mati mendadak tidak boleh dikonsumsi dan dijual," ucapnya.

Harjanto menyebut antraks di Sleman terakhir diketahui pada 2003 silam. "Dulu di Kaliurang kasus antraksnya. Susah dibasmi, spora tahan pada bahan kimia," katanya.

Head of Raw Material Ingredients C&P Danone Indonesia Agus Budiyanto menambahkan antraks juga mempengaruhi produksi susu sapi perah. "Cuma yang jadi masalah apakah betul itu antraks. Harus diteliti, jangan tergesa gesa. Wilayah binaan Sarihusada sejauh ini terbebas dari antraks," katanya.

Agus mengatakan pihaknya memantau sapi-sapi peliharaan kelompok binaan secara berkala. Langkah ini untuk menjaga produksi susu terjaga kualitasnya.

"Bahkan sapi yang tidak sakit berat dan disuntik antibiotik, sapi itu disetop dulu (produksi susunya). Paling tidak dua minggu. Ini untuk menghindari residu yang masuk. Jadi susu yang dihasilkan adalah dari sapi yang benar-benar sehat," katanya.

Munculnya antraks di Gunungkidul belum lama ini ditemukan di Kecamatan Ponjong. Setelah dilakukan uji laboratorium, dua sapi dan dua kambing positif terjangkit antraks. Selain itu, 27 warga sampai saat ini masih menjalani perawatan medis karena positif antraks.

 

104