New York, Gatra.com - Air merupakan elemen penting yang hadir di hampir setiap aspek kehidupan. Itu membantu manusia terhindar dari dehidrasi.
Faktanya, 60% tubuh terbuat dari air dan tubuh Anda kehilangan air saat berkeringat, bernapas, atau mencerna. Maka, sebuah keharusan untuk rehidrasi dengan minum air dan makan makanan yang mengandung air.
Dilansir dari Medical Daily, Selasa (21/1), air berguna melindungi jaringan, persendian dan sumsum tulang belakang, membantu tubuh membuang kotoran tubuh melalui keringat, buang air besar, serta buang air kecil.
Air sadah atau air keras (hard water) atau air yang memiliki kadar mineral yang tinggi, yang lebih memiliki manfaat, terutama dalam hal kesehatan jantung.
Meski air keras memiliki efek buruk pada mesin industri, serta pada dapur, kulit dan rambut, air itu mengandung berbagai mineral terlarut yang dibutuhkan tubuh, termasuk kalsium dan magnesium, yang dapat memicu ginjal, otot, dan, yang paling penting, hati.
Penelitian sejak tahun 1937 memperingatkan, bahwa ada atau tidak adanya magnesium di jantung pada akhirnya menentukan kemungkinan penyakit jantung.
Penelitian terbaru menunjukkan, kekurangan magnesium subklinis dapat memengaruhi kesehatan jantung karena kebanyakan membutuhkan setidaknya 300 miligram lebih banyak magnesium setiap hari, daripada apa yang diresepkan ahi diet.
Sebuah studi tahun 2016 memperlihatkan peningkatan 100 miligram asupan magnesium per hari, dapat menurunkan risiko penyebab terjadinya kematian. Magnesium dibutuhkan oleh mitokondria untuk menghasilkan ATP, yang penting dalam penumpukan energi tubuh.
Ini juga penting baik dalam fungsi metabolisme sel dan aktivasi Vitamin D. Semua penting untuk fungsi jantung yang sehat. Selain itu, melemaskan pembuluh darah, menormalkan tekanan darah dan menurunkan peradangan. Semuanya itu mendukung fungsi endotel jantung, yaitu sel-sel yang melapisi bagian dalam pembuluh darah.