Jakarta, Gatra.com - Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) mendorong penyelenggaraan Ujian Nasional (UN) 2020 mendatang agar secara menyeluruh menggunakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Meski begitu, dijelaskan Ketua BSNP Abdul Mu'ti, penyelenggaraan UN masih mempunyai dua moda, yaitu berbasis komputer dan berbasis kertas dan pensil.

 

"Tetapi, memang secara prinsip kami mendorong untuk UN berbasis komputer. Mereka yang menyelenggaran UN berbasis kertas dan pensil itu harus berdasarkan persetujuan dari BSNP dan Dinas terkait," kata Mu'ti saat ditemui di Kantor BSNP, Jakarta, Selasa (21/1/2020).

 

Selain itu, dirinya menekankan bahwa berdasarkan evaluasi penyelenggaraan UNBK, penyelenggaraan berbasis komputer lebih memberikan akurasi. Tidak hanya dari sisi objektifitas dalam mereka melakukan UN tetapi juga dari sisi efisiensi baik menyangkut pembiayaan maupun secara pelaksanaan.

 

Baca juga: Kemendikbud Pastikan UN Masih Berlangsung Tahun 2020

 

"Karena itu maka, berdasarkan data tahun sebelumnya sebenarnya sebagian besar penyelenggaraan dan pelaksanaan ujian nasional itu sudah berbasis komputer. Tahun ini, kita dorong supaya lebih meningkat lagi dan maka kalau ada satuan pendidikan yang menyelenggarakan UN berbasis kertas dan pensil harus mengajukan secara tertulis kepada BSNP atau nanti kemudian bisa diberikan penetapannya setelah kita menilai dan melihat alasan alasannya serta kemudian kita kaitkan itu juga dengan berbagai hal menyangkut keputusan dinas pendidikan terkait," jelas Mu'ti.

 

Selain itu, Mu'ti mengatakan bahwa Prosedur Operasional Standar (POS) UN tahun ini sejatinya tidak banyak perubahan. Namun, perubahan lebih banyak terkait adanya perubahan Nomenlaktur di Kemendikbud.

 

"Kalau secara substantif penyelenggaran Ujian Nasional 2020 ini dengan POS yang baru tidak ada perubahan yang sangat mendasar dengan sebelumnya. Sebenarnya perubahan yang mendasar itu lebih banyak terkait dengan perubahan Nomenlaktur di Kemendikbud," Pungkasnya.