Manado, Gatra.com — Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Sulawesi Utara serius mengincar kursi Gubernur Sulawesi Utara. Untuk itu Nasdem telah memulai strateginya dan menjadi penantang terkuat incumbent PDIP, Olly Dondokambey, dihelatan Pilkada September tahun ini.
Saat membuka pendaftaran bakal calon gubernur dan wakil akhir 2019 lalu, Partai Nasdem Sulut membuka diri seluasnya terhadap siapa saja yang mau menyalurkan hak politik di arena Pilkada Gubernur.
“Mekanisme penentuannya akan dilakukan objektif bagi siapa saja yang mendaftar, kendati keputusan final akan diserahkan ke pengurus pusat,” ujar Sekretaris DPW Nasdem Sulut Victor Mailangkay saat pendaftaran tersebut.
Hasilnya ada banyak kepala daerah di Sulut yang mendaftar pada penjaringan terbuka ini. Mereka, Walikota Manado GS Vicky Lumentut, Bupati Minahasa Selatan Eugenia Christiany Paruntu yang juga Ketua DPD I Golkar Sulut, Bupati Kepulauan Talaud terpilih Elly Engelbert Lasut yang hingga kini belum dilantik, Bupati Bolmong Timur Sehan Landjar hingga mantan Bupati Minahasa Stefanus Vreeke Runtu dan mantan Sekretaris Provinsi Sulut, Siswa Rahmat Mokodongan.
Dalam daftar itu termasuk juga Bupati Minahasa Utara Vonny Anneke Panambunan. Politisi perempuan yang lompat pagar dari Gerindra ke Nasdem ini unjuk keberanian dengan menyatakan tidak takut pada kekuatan besar yang dihadapinya.
“Kalau Tuhan berkenan untuk saya jadi calon gubernur, saya tidak akan takut melawan siapapun. Saya hanya takut Tuhan,” ujar VAP ketika mendaftar.
Nasdem Sulut sendiri telah diperintahkan Ketua Umum Surya Paloh untuk merebut posisi Gubernur yang hingga kini digenggam PDIP. Saat datang langsung di Sulawesi Utara medio 2019 lalu, Paloh meminta segenap kader memenangkan pemilihan gubernur untuk calon Parpol berwarna biru navy ini.
Di sisi lain, bakal tak mudah menjalankan misi memenangkan pertarungan melawan PDIP. Acuannya adalah hasil pemilihan calon legislatif 2 periode terakhir. Sejak Pemilu 2014 hingga 2019 PDIP bisa membangun kekuatan dan terus menambah simpul-simpul kekuatan massanya. Dari 6 daerah pemilihan; Sulut I Manado, Sulut II Minut-Bitung, Sulut III Nusa Utara, Sulut IV Bolmong Raya, Sulut V Minsel-Mitra, Sulut VI Minahasa-Tomohon, Si Moncong Putih terbukti sukses menghimpun perolehan suara dominan.
Data Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulut memperlihatkan, khusus untuk jumlah perolehan suara di DPRD Sulut, pada 2014 PDIP mendulang total 407.308 suara atau menjadi 13 kursi. Sedangkan pada Pemilu 2019 dari lumbung suara yang sama PDIP mendulangl 550.874 suara dan mengkonversinya menjadi 18 kursi.
Konsultan politik lokal Max Sudirno Kaghoo menyatakan PDIP pasca-Pemilu masih terus melakukan konstruksi kekuatan. Kerjanya tidak terbatas massa partai, tapi juga pada jejaring spiritual. Menurut Dirno, ini nampak pada pendekatan yang kerap dilakukan Gubernur Olly Dondokambey pada 3 sentra denominasi gereja terbesar di Sulut; GMIM, GMIBM dan GMIST. “Ini adalah kekuatan yang lebih besar,” ujar Dirno.
Untuk diketahui, GMIM adalah sinode gerejawi di Tanah Minahasa yang jemaatnya tersebar di Kota Manado, Tomohon, Bitung, Kabupaten Minahasa, Minahasa Selatan dan Minahasa Utara. Sedangkan GMIBM merepresentasi jemaat gereja Protestan dari 5 kabupaten/kota di Bolaang Mongondouw Raya. GMIST sendiri adalah sinode yang mewakili jemaat di Sitaro, Sangihe dan Talaud; 3 kabupaten kepulauan di perbatasan Indonesia.