Semarang, Gatra.com - Universitas PGRI Semarang (Upgris) menerjunkan 2.093 mahasiswanya untuk melakukan kuliah kerja nyata (KKN) di sejumlah daerah miskin di Jawa Tengah (Jateng). Pelepasan mahasiswa KKN dilakukan Rektor Upgris Dr. Muhdi S.H, M.Hum di kampus setempat Jalan Sidodadi Timur Kota Semarang, Selasa (21/1).
Hadir dalam acara tersebut Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Semarang, Bonyamin dan Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Jateng Sinung N. Rachmadi.
Rektor Upgris Muhdi menyatakan, KKN merupakan ajang bagi mahasiswa untuk menerapkan ilmu yang selama ini diperoleh dibangku kuliah ke dalam kehidupan nyata di masyarakat.
“Dalam melaksanakan KKN ini dilakukan secara ikhlas serta menggunakan pendekatan hati agar bisa diterima masyarakat,” katanya.
KKN dengan tema “Pemberdayaan Masyarakat Melalui Literasi Digital Menuju Kelurahan/Desa Tangguh dan Mandiri” dilaksanakan mulai 21 Januari-21 Februari 2020. Lokasi KKN di 17 kecamatan dan 134 desa/kelurahan yang tersebar di Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Kendal, Pati, Pemalang, Demak, Grobogan, dan Jepara.
Kepala Pusat Pengabdian Masyarakat dan KKN Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Upgris, Arisul Ulumuddin, menyatakan Upgris melakukan kerja sama dengan Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Jateng untuk pengentasan kemiskinan.
BACA JUGA : BPS: Sejak 2014, Ekonomi Jateng Selalu di Atas Nasional
Menurutnya, KKN mahasiswa mempunyai tugas mengentaskan kemiskinan masyarakat, khususnya kaum muda di Kabupaen Grobogan dan Demak. “Upgris mendapatkan kepercayaan dari Disporapar Jateng untuk membantu program pengentasan kemiskinan di desa miskin binaan Disporapar,” ujar Arisul.
Menurut Wakil Rektor IV Bidang Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat serta Pengembangan Upgris Ir. Suwarno Widodo M.Si, masalah kemiskinan bersifat multidimensi sehingga penangananya tidak bisa hanya dilakukan pemerintah saja, tapi harus dilakukan bersama semua pihak.
“Upgris siap membantu mengentaskan kemiskinan, antara lain melalui KKN mahasiswa,” kata dia.
Widodo menyatakan bila pemerintah, dalam hal ini pemerintah provinsi Jateng menggandeng perguruabn tinggi dan pihak lainnya maka target angka kemiskinan 9,8% pada 2020 bisa tercapai.
Seperti diketahui, Pemerintah Provinsi Jateng mentargetkan angka kemiskinan pada 2020 turun menjadi sebesar 9,8% dari 10,80% pada 2019.