Home Hukum Sultan HB X: Korban Keraton Palsu Kok Enggak Tanya Saya

Sultan HB X: Korban Keraton Palsu Kok Enggak Tanya Saya

Yogyakarta, Gatra.com – Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hemangku Buwono X menyesalkan warga Daerah Istimewa Yogyakarta turut menjadi korban aksi penipuan berkedok kerajaan baru Keraton Agung Sejagat. Gubernur DIY ini berkata hal itu tidak akan terjadi jika para korban itu bertanya lebih dulu ke dirinya.

Usai menemui Ketua DPR RI Puan Maharani, di kompleks kantor Pemda DIY, Senin (20/1), Sultan mengatakan banyaknya korban aksi penipuan oleh pendiri Keraton Agung Sejagat karena masyarakat Indonesia mudah percaya pada orang lain.

“Masyarakat kita ini baru kenal dengan orang asing langsung percaya. Bahkan ketika ada orang asing bertamu, mereka pasti akan menyuguhi hidangan sebelum menanyakan nama,” kata Sultan.

Bukan hanya itu, tak sedikit orang yang mudah menyerahkan uangnya dengan iming-iming bunga tinggi karena saking percaya pada orang lain. Padahal iming-iming itu hanya kedok penipuan.

Sebagai antisipasi kejadian ini terulang, Sultan meminta masyarakat mengubah kebiasaan agar tak mudah percaya orang lain. Jika tidak diubah, kebiasaan yang  keliru itu akan merugikan.

“Soal banyak korban dari keraton itu (Keraton Agung Sejagat), ya saya tidak bisa apa-apa karena itu sudah pilihan dan keyakinan mereka. Lah, jika sudah keyakinan ya mau apa. Dulu sebelum jadi anggota kok enggak tanya ke saya,” kata Sultan.

Menanggapi kemunculan sejumlah 'kerajaan' seperti Keraton Agung Sejagat dan Sunda Empire, Ketua DPR RI Puan Maharani meminta masyarakat berhati-hati dan tidak mudah percaya.

“Tadi bersama Sultan sempat dibicarakan mengenai hal ini. Kita turut prihatin dan meminta masyarakat menyerahkan ke hukum,” ujarnya.

Menurutnya, saat ini polisi dan Badan Intelijen Negara (BIN) sudah menyelidiki secara mendalam untuk mengetahui latar belakang munculnya keraton-keraton baru dan cara menanganinya.

Sebelumnya, Polda Jawa Tengah menangkap Toto Santosa yang mengklaim sebagai raja Keraton Agung Sejagat. Toto mendirikan kerajaan palsu itu di Desa Pogung Jurutengah, Bayan, Kabupaten Purworejo. Sebelum ke Purworejo Toto mengontrak rumah di Desa Sidoluhur, Kecamatan Godean, Sleman, DIY.

Polisi menyatakan banyak warga DIY menjadi korban aksi penipuan Toto. Modusnya, iuran para anggota disebut akan diganti dengan jabatan di keraton dan digaji dengan kekayaan kerajaan yang mengklaim jadi pusat dunia itu.

Belakangan ini masyarakat Jawa Barat juga digegerkan atas munculnya Raden Rangga atau Raden Ranggasasana yang mengaku sebagai petinggi kerajaan Sunda Empire.

 

8412