Jakarta, Gatra.com - Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) diupayakan pemerintah dalam menanggulangi bencaba banjir dan curah hujan ekstrem di Jabodetabek.
Kepala Balai Besar TMC-BPPT, Tri Handoko Seto, mengatakan Operasi Modifikasi Cuaca masih terus dilaksanakan, menyusul prakiraan cuaca yang dirilis oleh BMKG.
“Selain prakiraan yang dirilis BMKG, tim TMC-BPPT juga memprediksi bahkan cuaca ekstrem masih akan terjadi hingga 25 Januari," kata Seto kepada awak media di Jakarta, Senin (20/1).
Meski harus tetap waspada akan kemungkinan hujan ekstrem tersebut, Seto berharap masyarakat tidak panik, karena tim gabungan TMC akan mengupayakan penanggulangan ancaman banjir di Jabodetabek.
Seto mengatakan secara teknis, tim TMC lebih intensif memonitor perkembangan dan pergerakan awan-awan yang diperkirakan akan bergerak menuju wilayah Jabodetabek. Pemantauan tersebut dilakukan sejak dinihari hingga setelah matahari terbenam.
"Awan-awan tersebut dari jauh akan segera disemai, biasanya awan-awan tersebut masih berada di Laut Jawa, Selat Sunda dan wilayah Ujung Kulon agar segera turun hujan sebelum memasuki wilayah Jabodetabek,” katanya.
Seto menyebut dalam operasi pencegahan banjir kali ini, tim TMC dalam sehari harus melaksanakan penerbangan penyemaian awan empat hingga lima kali. Itu berbeda dengan operasi TMC kebakaran hutan dan lahan (karhutla) lalu yang mengoperasikan rata-rata dua kali penerbangan penyemaian awan perhari.
“Pada situasi yang memungkinkan dengan tetap berpegang pada keamanan yang utama,” katanya.