Home Politik Muzani: Gerindra Siap Hadapi Perubahan Sistem Pemilu

Muzani: Gerindra Siap Hadapi Perubahan Sistem Pemilu

Pekanbaru, Gatra.com -- Meski Pemilu 2024 masih beberapa tahun lagi, opsi untuk mengubah sistem pemilihan kian santer. Maraknya dugaan politik uang dalam sistem proporsional terbuka, telah membuat mekanisme itu ditinjau ulang. Sistem proporsional terbuka diterapkan  sejak Pemilu 2009 yang membuat pertarungan antar caleg, baik dengan caleg partai lain maupun dengan caleg dari internal, mulai dikulik. Setelah sepuluh tahun sistem itu diterapkan, partai politik mulai membuka opsi untuk beralih pada proporsional tertutup.

Dalam lawatanya ke Pekanbaru, Jum'at  (17/1), Sekretaris jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani, mengungkapkan Partai Gerindra harus siap terhadap segala kemungkinan perubahan sistem Pemilu. Wakil Ketua MPR itu mengingatkan agar pengurus Gerindra di daerah mulai melakukan penguatan pada struktur partai.

Menurut Muzani, jejaring mumpuni menjadi modal awal bagi Partai politik untuk mengantisipasi pemilu dengan skema proporsional tertutup.

"Kalau proporsional tertutup tentu saja mensyaratkan seluruh struktur Partai itu menjadi kuat, kan yang di pilih adalah Partai. Sementara kalau kalau proporsional terbuka (seperti saat ini) calon-calonnya itu harus kuat, disinilah kemudian pertarunganya adalah biaya," sebutnya kepada Gatra.com.

Muzani menambahkan, perubahan mekanisme pemilihan sejatinya akan dibahas bila ada kesepakatan untuk melakukan perubahan pada sejumlah regulasi yang berkaitan dengan pemilu. Kendati begitu,kata Muzani, semakin cepat wacana itu dibahas maka semakin bagus untuk partai politik.

"Menggabungkan tertutup dan terbuka juga menjadi opsi. Tetapi karena rancangan undang-undang partai politik, pemilu , dan pilpres belum dibahas, maka ini menjadi wacana. Tapi makin awal diwacanakan, kami merasa makin bagus, supaya partai politik ada persiapan," tekannya.

Gerindra sendiri untuk saat ini bakal melakukan kajian terhadap segala kemungkinan perubahan mekanisme pemilu. Nantinya hasil kajian tersebut bakal dibawah ke forum kongres Partai Gerindra.

223