Beijing, Gatra.com – Otoritas pemerintah Cina menyebut wabah virus corona baru telah menyebar ke lebih banyak kota-kota lain, pada hari Senin (20/1).
Dilaporkan Reeuters, sejumlah pasien meningkat tiga kali lipat setelah tiga warga meninggal dunia.
Komisi kesehatan Daxing di ibukota Beijing mengkonfirmasi ada dua penderita kasus coronavirus, sementara komisi kesehatan provinsi Guangdong selatan mengkonfirmasi satu kasus di Shenzhen. Mereka menyebut ini kasus pertama di Cina, letaknya di luar pusat kota Wuhan, tempat virus pertama kali muncul.
Komisi Kesehatan Kota Wuhan mengatakan ada 136 kasus baru pneumonia yang disebabkan oleh jenis virus corona, yang telah ditemukan di kota pada akhir pekan lalu. Kejadian itu bertambah 62 kasus yang sudah diketahui. Dilaporkan terjadi kematian ketiga pada hari Sabtu.
Kasus kematian tiga warga ini menambah panjang deretan jumlah total kasus yang diketahui ada sekitar 200 terkonfirmasi menderita penyakit tersebut di seluruh dunia. Otoritas kesehatan setempat berupaya mengatasi wabah tersebut.
Korea Selatan pada hari Senin juga melaporkan kasus virus korona pertama yang dikonfirmasi, yakni seorang wanita Cina berusia 35 tahun, yang melakukan perjalanan dari Wuhan, dicatat sebagai pasien keempat yang dilaporkan di luar Tiongkok.
Diketahui, ratusan juta turis Tiongkok akan bepergian ke dalam dan luar negeri selama periode liburan Tahun Baru Imlek, yang dimulai akhir pekan ini.
Sebuah laporan oleh MRC Centre London Imperial College untuk Analisis Penyakit Menular Global memperkirakan bahwa pada 12 Januari ada 1.723 kasus di Kota Wuhan, dengan gejala terkait.
Otoritas kesehatan Tiongkok belum mengomentari langsung laporan itu.
Pihak berwenang di seluruh dunia, termasuk di Amerika Serikat dan banyak negara Asia lainnya, telah meningkatkan warga yang berasal dari Wuhan. Pekan lalu, dilaporkan dua kasus di Thailand dan satu di Jepang. Ketiganya diketahui merupakan pelancong yang pernah mengunjungi Wuhan.
Virus ini termasuk dalam spesies coronavirus yang sama dengan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS), yang pernah menewaskan hampir 800 orang secara global tahun 2002/2003 lalu, yang penyebarannya dimulai di Cina.
Gejalanya terjadi saat demam dan kesulitan bernafas. Mirip dengan penyakit pernapasan lainnya namum menimbulkan komplikasi pada saluran pernapasan.