Teheran, Gatra.com - Iran sedang berusaha menganalisis black box pesawat Ukraina yang jatuh akibat tertembak rudal setelah lepas landas di Teheran. Hingga saat ini masih belum ada keputusan untuk mengirim data rekaman pesawat ini ke Ukraina.
"Kami mencoba membaca kotak hitam di Iran. Kalau tidak, pilihan kami adalah Ukraina dan Prancis, tetapi sejauh ini belum ada keputusan yang diambil untuk mengirimnya ke negara lain," kata Direktur Investigasi Kecelakaan Organisasi Penerbangan Sipil Iran, Hassan Rezaifar, dikutip dari Reuters, Senin (20/1).
Rezaifar menambahkan, kotak hitam tidak dapat diterjemahkan di Iran dan akan dikirim ke Ukraina setelah permintaan berulang Kiev. Pernyataan yang diungkapkannya pada Sabtu (18/1) ini juga telah dikatakannya pada Jumat (17/1).
Baca juga : Barat Tuding Kecelakaan Pesawat Ukraina karena Rudal Iran
Kecelakaan pesawat yang terjadi pada 8 Januari 2020 lalu, meningkatkan tekanan internasional terhadap Iran. Pasalnya, konflik perjanjian nuklir Iran dengan Amerika Serikat berujung pada perang terbuka di bulan ini.
Boeing 737-800 sedang dalam perjalanan dari Teheran ke ibukota Ukraina ketika tertembak rudal. Sebagian besar penumpang pesawat ini adalah orang Iran dan Ukraina.
Bahkan, Kanada yang memiliki 57 warganya tewas dalam kecelakaan itu mengatakan pada Minggu masih belum ada rencana tegas untuk mengunduh rekaman itu. Namun, beberapa negara lain mendesak agar Iran mengirim black box itu ke luar negeri.
Menteri Luar Negeri Kanada Francois-Philippe Champagne mengatakan telah menyurati rekannya di Iran, Mohammad Javad Zarif, pada Minggu (19/1) untuk mendesak agar kotak-kotak itu dikirim dengan segera mungkin ke Ukraina atau Prancis.
Dewan Keselamatan Transportasi Kanada mengatakan dua penyelidiknya meninggalkan Teheran pada Minggu setelah melakukan kunjungan enam hari untuk memeriksa puing-puing itu. Penyelidik Iran kooperatif dan membantu, tetapi mengatakan masih belum ada rencana pasti tentang bagaimana dan kapan kotak hitam itu diunduh.