Sukoharjo, Gatra.com – Film Anak Garuda tayang perdana dua hari lalu. Film garapan Butterfly pictures ini akan menjadi salah satu tontonan yang sarat akan nilai dan motivasi hidup.
Hal ini disampaikan oleh para pemain saat menghadiri konferensi pers bersama dengan media di Solo Baru, Sukoharjo (18/1). Salah seorang pemain Kiki Narendra berperan sebagai Koh Jul mengatakan bahwa sejauh ini banyak tontonan di Indonesia yang hanya menyajikan hiburan.
”Namun film ini tak hanya menyajikan hiburan tapi motivasi mengenai hidup,” ucap Kiki dalam konferensi pers pada Sabtu (18/1).
Film yang terinspirasi dari kisah-kisah di Sekolah Selamat Pagi Indonesia (SPI) ini membedakan film ini dengan film lainnya. Sebab dalam film ini akan memberikan tontonan yang bermutu dengan menyajikan kisah-kisah dari Sekolah SPI. SPI sendiri merupakan sekolah gratis yang muridnya berasal dari seluruh penjuru Indonesia.
Dengan mengambil cerita kisah para remaja, banyak hal yang dapat menjadi inspirasi hidup.Film Anak Garuda ini menyajikan berbagai macam cerita yang diambil dari kisah-kisah yang pernah terjadi dan dialami di Sekolah SPI. Namun akhirnya diputuskan beberapa cerita dari angkatan pertama hingga ketiga yang ditayangkan.
”Bahkan dari sekian banyak cerita inspiratif tim harus memilih beberapa kisah di SPI yang diambil dan akhirnya dibuat skenarionya,” ucapnya.
Sementara itu salah satu alumni murid SPI yang kisahnya diambil, Atstsaniyatunnisaa Khadijatus Sayyidatish Shalihah atau yang akrab disapa Sayyida mengatakan film ini awalnya pernah dibuat oleh production house lainnya. Namun para alumni dan murid-murid di SPI memutuskan untuk membuat lagi kisah dari sekolah SPI secara mandiri.
”Waktu pembuatan film Say I Love You tahun lalu ternyata ada investor yang berminat membuat film ini kembali. Namun syaratnya kami diminta untuk memproduksi sendiri, makanya kami buat film ini,” ucap Sayyida.
Tantangan yang dihadapi Sayyida bersama dengan tim yakni ketika nantinya film ini gagal. Namun mereka tidak merasa takut jika nantinya film ini tak diminati banyak orang. Sebab selama di Sekolah SPI dirinya dan kawan-kawannya selalu diajarkan untuk bisa menghadapi kegagalan dan belajar dari kegagalan.
”Sejak di sekolah kami dididik untuk mencoba terlebih dahulu, tidak peduli apakah nantinya gagal atau sukses. Namun yang penting berjuang. Kalaupun gagal, bisa jadi pembelajaran,” ucapnya.
Saat ini Sayyida dan kawan-kawannya tengah berusaha agar film ini juga tayang di Malaysia dan Singapura. ”Kami juga tengah membahas agar film ini bisa masuk Go Play,” ucapnya.