Banten, Gatra.com - Komandan Posko ACT Banten, Oka Imran mengatakan bahwa banjir bandang yang menimpa warga di Desa Sajira, Kabupaten Lebak, Banten, diakibatkan karena tanah longsor yang berasal dari Gunung Julang, sehingga menutup saluran air.
"Di atas gunung itu juga ada desa yang terendam banjir. Aneh, kan? Dataran tinggi ikut terimbas, karena longsoran di gunung itu menutupi tanggul," kata Oka saat ditemui di lokasi, Lebak, Banten (18/1).
Akibatnya, pada 1 Januari silam, Desa Sajira terendam banjir hingga mencapai 7 meter, menghancurkan 95 rumah warga. Terdapat 45 rumah rusak berat, dan 21 rumah hanyut tak berbekas.
Kendati sudah berlangsung hampir tiga pekan semenjak kejadian, menurut pantauan Gatra.com di lokasi, masih terdapat lumpur tebal yang bercampur dengan pasir. Warga tengah berbenah. Sementara yang kehilangan tempat tinggal berharap pemerintah bisa memberi bantuan.
Salah satu warga, Aminah (65), menjelaskan bahwa ketika banjir terjadi, dirinya sedang mencuci baju pada pukul 08.00 WIB, dan air semakin meninggi pada pukul 11.00 WIB. Aminah, dan beberapa warga yang lain, tidak sempat menyelamatkan harta bendanya. "Rumah saya hanyut. Rumah anak saya dan saya. Sudah lama tinggal di sini, sampai sekarang banyak cucu," ujarnya.
Bahkan, sambung Aminah, dirinya hanya sempat menyelamatkan pakaian-pakaian anak. Hingga saat ini, Aminah memakai baju dari sumbangan baju-baju bekas yang dikirimkan tim-tim relawan kebencanaan.
Aminah, dan warga yang lainnya berharap pemerintah memberi bantuan berupa tempat tinggal baru, mengingat ada 102 kepala keluarga (KK) yang tempat tinggalnya hancur berantakan, bahkan hanyut tak tahu ke mana rimbanya.